Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh di Arab Saudi! Video Wanita Cantik Pakai Rok Mini Beredar di Medsos, Aparat Turun Tangan

Pihak berwenang Arab Saudi mencari seorang perempuan yang mengunggah videonya sendiri ketika mengenakan rok mini dan baju atasan pendek di tempat umum

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Heboh di Arab Saudi! Video Wanita Cantik Pakai Rok Mini Beredar di Medsos, Aparat Turun Tangan
twitter
Video yang menunjukkan Khulood berjalan-jalan di Ushayqir semula dibagikan di Snapchat. 

 TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA -  Pihak berwenang Arab Saudi mencari seorang perempuan yang mengunggah videonya sendiri ketika mengenakan rok mini dan baju atasan pendek di tempat umum.

Perempuan itu diketahui sebagai seorang model yang bernama "Khulood".

Ia membagikan klip videonya yang menunjukkan ia sedang berjalan-jalan di sekitar pelabuhan bersejarah Ushayqir.

Video itu semula dibagikan di Snapchat akhir pekan lalu.

Dalam video, Khulood tampak berjalan di jalan yang kosong di Desa Warisan Ushayqir, Provinsi Njd, sekitar 155km ke arah utara dari ibu kota Riyadh.

Najd merupakan salah satu daerah yang paling konservatif di Arab Saudi.

Inilah kota kelahiran pendiri aliran Wahhabi pada akhir Abad ke-18. Aliran Islam Sunni yang keras itu dianut oleh keluarga raja Saudi dan juga lembaga keagamaan di negara itu.

Rekaman video Khulood tengah berjalan dibagikan di Twitter.
Rekaman video Khulood tengah berjalan dibagikan di Twitter. ()
Berita Rekomendasi

Perempuan di sana harus mengenakan pakaian longgar, menutupi tubuh yang dikenal dengan nama abaya dan juga jilbab di tempat-tempat umum. Mereka juga dilarang mengemudikan kendaraan dan dipisahkan dengan pria yang bukan mukhrimnya.

Rekaman video tersebut sontak menyulut perdebatan sengit di media sosial. Sebagian dari pengguna bahkan menyerukan agar ia ditangkap karena melanggar aturan berpakaian yang ketat di negara konservatif.

Di sisi lain, ada pula yang berkeras bahwa Khulood berhak mengenakan pakaian yang dia inginkan.

Jurnalis Khaled Zidan menulis: "Kemunculan kembali Haia (polisi Syariat) adalah suatu keharusan."

Pengguna lainnya di Twitter sependapat.

"Kita harus menghormati hukum di sebuah negara. Di Prancis, niqab (pakaian bercadar untuk perempuan) dilarang dan perempuan didenda jika mereka memakainya. Di Arab Saudi, memakai abaya dan pakaian sederhana adalah bagian dari undang-undang kerajaan."

Nonton video-nya di bawah ini;

Penulis dan filsuf, Wael al-Gassim, mengaku "terkejut melihat cuitan seram dan penuh kemarahan" dalam menanggapi pakaian Khulood.

"Saya pikir dia telah melakukan pengeboman atau membunuh seorang. Ternyata ceritanya tentang rok yang dia pakai, dan tidak mereka sukai. Saya jadi bertanya-tanya bagaimana Vision 2030 bisa sukses jika dia ditangkap," papar Al-Gassim, merujuk program reformasi yang diumumkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Beberapa pengguna media sosial membela Khulood dengan mengacu kepada Melania, istri Presiden AS Donald Trump, dan putrinya, Ivanka.

Mereka memilih tidak mengenakan abaya atau kerudung saat berkunjung ke Arab Saudi, Mei lalu.

Sejumlah pengguna menulis bahwa jika Khulood adalah perempuan asing, orang-orang akan membicarakan kecantikannya.

Namun, karena dia warga Saudi, orang-orang menyerukan agar dia ditangkap.

"Jika dia perempuan asing, mereka akan meuji kecantikannya atay pinggunya dan matanya yang menawan...Namun karena dia orang Saudi, mereka meminta dia ditangkap," tulis Fatima al-Issa.

Pada Senin (17/07), harian Okaz melaporkan pejabat-pejabat di Ushayqar telah mendesak gubernur provinsi dan kepolisian untuk menindak Khulood.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas