Menlu RI Telepon Otoritas Jordania Terkait Kekerasan di Masjid Al Aqsa
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, mengatakan Menlu Jordan dihubungi karena posisi Raja Jordan Abdullah II.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekkso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI. Retno Marsudi, sudah menghubungi Menlu Kerajaan Jordania, Ayman Safadi, terkait penutupan masjid Al Aqsa oleh otoritas keamanan Israel.
Belakangan, situasi di sana cukup memanas menyusul aksi penembakan terhadap Imam Mesjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri, serta kekerasan terhadap jamaah masjid.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, mengatakan Menlu Jordan dihubungi karena posisi Raja Jordan Abdullah II.
Sebelum Israel berdiri, Masjid tersebut berada di perlindungan Kerajaan Jordan. Raja Abdullah II juga merupakan salah satu tokoh muslim, yang paling sering turun tangan, atas konflik di Jerusalem.
"Dalam komunikasi tersebut, Ibu menlu menyatakan keprihatinan kita, dan menyatakan agar negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam) di kawasan memberikan tekanan kepada Israel," ujarnya kepada wartawan di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).
Sikap Indonesia menurut Arrmanatha Nasir sama seperti yang disampaikan Menlu melalui siaran persnya yang diunggah di situs resmi Kemenlu. Pemerintah Indonesia mengecam tindak kekerasan yang dipicu oleh penutupan akses masjid oleh otoritas Israel.
"Kita sebagai salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar, harus menyuarakan kecaman dan 'concern', kita menyatakan prihatin, situasi keamanan di sana terus menurun," katanya.
"Kita khawatir juga jangan sampai keberadaan masjid tersebut status quo, status masjid tersebut berubah," ujarnya.