Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Porselin Terbaik di Dunia Dipamerkan di Tokyo hingga 2 Agustus

Bahan dasar pembuatan porselin terbaik hanya ada di kampung Arita dan Imari (terutama di Arita) Perfektur Saga Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Porselin Terbaik di Dunia Dipamerkan di Tokyo hingga 2 Agustus
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Ribuan items porselin Arita terbaik di dunia dipamerkan di Hotel Keio Plaza Shinjuku hingga 2 Agustus 2017. 

Pada tahun 1616, ia menemukan lempung porselen putih berkualitas bagus, dan kemudian ia membuka kilang Tengudani dan memanggang porselin putih.

Ini dikatakan sebagai awal porselin Arita. Awalnya, mereka tidak memanggil sebagai tembikar Arita, namun sebaliknya mereka secara kolektif disebut porselin yang diproduksi di daerah Hizen Imari sesuai dengan pelabuhan pengiriman.

Mereka menyebut tembikar "Karatsu" atau "Buyu" atau lokal "Domono."

Baca: Porselin dari Arita Jepang, Ukurannya Kecil Tapi Harganya Rp 1,3 Miliar

Imajinari awalnya sangat berharga, karena mereka adalah porselin pertama di Jepang.

Sampai saat itu, keluarga kaisar, aristokrat, shogun atau kepala klan lokal menghabiskan banyak uang untuk membelinya dari China atau Korea.

Desas-desus telah menyebar, mereka memproduksi porselen di Jepang atau membuat gerabah besar di Arita, dan kemudian perajin dari berbagai tempat berkumpul di Arita.

Berita Rekomendasi

Sekelompok potters menggunakan bahan yang diperkenalkan dari Korea dan dipanggang bersama. Karena produksi massal mereka, menebang pohon sangat banyak untuk pembakaran.

Akibatnya, banyak gunung menjadi gundul karena jumlah pohonnya berkurang.

Untuk mencegah pemangkasan pohon pada gunung secara acak atau kelebihan produksi barang-barang inferior, pada tahun 1638, klan Nabeshima menguasai kawasan pengeboran Imari-Arita.

Di bawah pengelolaan klan Nabeshima, mereka meninggalkan perajin Korea dan memecat potters Jepang.

Namun, generasi pertama perajin yang bermigrasi dari Korea pada akhir tahun 1500 dan pada awal tahun 1600 menjadi semakin tua.

Termasuk Lee San Pei yang merupakan ayah dari porselen Arita, semuanya meninggal sekitar 1650-an.

Oleh karena itu, ada masalah bagaimana mereka dapat mengantisipasi teknik secara berkesinambungan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas