Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mau Anaknya Malu, Ayah Rahasiakan Pekerjaannya, Namun Kebenaran Itu Terkuak

Idris merahasiakan pekerjaan dari anaknya, namun berusaha mengumpulkan uang demi membiayai pendidikan mereka.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Tak Mau Anaknya Malu, Ayah Rahasiakan Pekerjaannya, Namun Kebenaran Itu Terkuak
Facebook
Idris. 

TRIBUNNEWS.COM - "Saya tidak pernah memberitahu anak-anak saya apa pekerjaan saya sebenarnya. Saya tidak ingin mereka merasa malu karena saya," ungkap seorang ayah dalam sebuah postingan viral di media sosial Facebook.

Ayah asal India ini merahasiakan pekerjaannya dari anaknya, namun berusaha keras mengumpulkan uang demi membiayai pendidikan mereka.

Kisah ini membuat banyak netizen tersentuh.


Diunggah oleh fotografer jurnalis GMB Akash, kisah pria ini telah dibagikan lebih dari 156 ribu kali di Facebook dalam waktu tiga bulan.

Dalam postingan tersebut, Idris, berbicara tentang kesulitannya menyembunyikan pekerjaan dari anak-anaknya.

Ia berkata pada anaknya bahwa ia adalah seorang buruh.

Berita Rekomendasi

Namun, ia sebenarnya adalah tukang bersih-bersih.

Idris bahkan mandi di toilet umum sebelum pulang ke rumah.

Dengan begitu, tubuhnya tidak terlalu kotor dan bau sehingga anaknya tidak curiga apapun.

Ia mengumpulkan uang hasil kerja kasarnya itu demi membiayai pendidikan sang anak.

"Saya ingin mereka berdiri dengan hormat di depan orang-orang.

Saya tidak pernah mau orang lain memandang rendah anak saya seperti mereka memandang rendah pada saya."

"Orang-orang selalu mempermalukan saya," ungkap Idris.

Namun, suatu hari, rahasia Idris terbongkar.

Hari itu adalah hari terakhir pembayaran biaya kuliah anaknya.

Namun, ia tak punya cukup uang.

Sang anak terancam tak bisa kuliah.

Beruntung, bantuan dari teman-teman sesama petugas kebersihan datang memberikan upah mereka hari itu.

Tentu saja pada awalnya Idris menolak.

Tetapi teman-temannya berkata, "Tidak apa-apa kami kelaparan hari ini, tapi anakmu harus melanjutkan kuliahnya."

Idris pun menerima uang dari teman-temannya.

Saat itu, ia pulang ke rumah tanpa mampir ke tempat pemandian umum.


Ia ingin pulang sebagai petugas kebersihan dan membiarkan anaknya melihat.

Menakjubkan, semua hasil kerja kerasnya terbayarkan.

Anaknya akan segera menyelesaikan kuliahnya. Anak-anaknya juga bekerja paruh waktu demi membantu perekonomian keluarga.

Idris kemudian mengakhiri ceritanya dengan berkata, "Sekarang saya tak pernah merasa sebagai pria miskin lagi. Siapapun yang memiliki anak-anak seperti itu, bagaimana bisa ia merasa miskin."

TRIBUNSTYLE/Tiara Shelavie

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas