Festival Onda Matsuri di Jepang, Para Pesertanya Mengenakan Pakaian dan Penutup Wajah Serba Putih
Sebuah festival di Jepang, Onda Matsuri berlangsung di Kuil Aso Perfektur Kumamoto, Jumat (28/7/2017).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah festival di Jepang, Onda Matsuri berlangsung di Kuil Aso Perfektur Kumamoto, Jumat (28/7/2017). Festival ini dilakukan untuk berdoa sambil bernyanyi agar panen beras berhasil.
Dalam festival ini, sederet wanita berpakaian serba putih dengan cadar penutup wajah, begitu pula kepalanya yang ditutup dengan kain putih berjalan di tengah sawah.
Ini sebagai lambang ayam putih yang dipersembahkan kepada dewa-dewa agar nantinya memberikan hasil panen terbaik.
Persembahan ayam juga dimasukkan ke dalam kotak yang dipanggul di atas kepalanya menuju Kuil Aso dan dipersembahkan di sana.
Baca: PM Jepang Shinzo Abe Protes Keras Peluncuran Rudal Korea Utara
Demikian pula persembahan lain berupa lima bahan makanan yang biasa disantap manusia, yaitu beras, gandum, kacang-kacangan, milet (Echinochloa esculenta) dan milet putih (Panicum miliaceum) ikut pula dipersembahkan agar semua bahan itu terproduksi dengan baik dan dapat dipanen dengan baik.
Festival ini sangat penting guna melestarikan warisan budaya nasional Jepang khususnya di Kuil Aso yang juga bisa disebut Higo Ichinomiya.
Mengapa penting? Karena di kuil Aso tersebut dipercaya bersemayam 13 dewa besar yang akan menaungi menjaga masyarakat setempat, khususnya agar panen mencapai indeks panen 104 terbaik.
Produksi panen beras dan makanan dasar itulah yang dipakai untuk rekonstruksi bencana gempa bumi Kumamoto tanggal 14 April 2016 dengan kekuatan 7,3 SR.
Menuju ke Kuil Aso naik kereta api berhenti di Stasiun JR Miyaji dan jalan kaki 15 menit ke kuil tersebut.
Dari stasiun besar JR Kumamoto station, satu arah perjalanan menuju Miyaji station, dengan biaya 1.410 yen dan lamanya 2 jam 9 menit.