Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Rokok Jepang Beli Perusahaan Rokok Terbesar Keenam Indonesia

Terhimpit oleh banyaknya larangan merokok di Jepang, perusahaan rokok terbesar Jepang, Japan Tobacco (JT) ekspansi ke Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perusahaan Rokok Jepang Beli Perusahaan Rokok Terbesar Keenam Indonesia
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Gedung Japan Tobacco di Toranomon Tokyo 

 Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terhimpit oleh banyaknya larangan merokok di Jepang yang menyebabkan penjualan rokok jauh merosot, perusahaan rokok terbesar Jepang, Japan Tobacco (JT) ekspansi ke Indonesia.

Perusahaan ini membeli perusahaan rokok terbesar ke-6 Indonesia PT Karyadibya Mahardhika (KDM) yang memproduksi rokok dan PT Surya Mustika Nusantara (SMN) yang melakukan penjualan rokok dengan total investasi 1 miliar dolar AS.

"JT telah membeli dua perusahaan Indonesia tersebut dan berusaha melalui keduanya kita akan melakukan penetrasi pasar Indonesia. Pertumbuhan bisnis rokok di Asia Tenggara sangat baik saat ini," kata Mutsuo Iwai Tobacco Business Division General Executive Vice President JT.

Kesepakatan dan penandatanganan jual beli dilakukan 4 Agustus 2017 oleh pihak-pihak terkait itu. Peralihan saham akan dilakukan Desember 2017.

Baca: Suami Saya Guru Ngaji Tak Mungkin Nyolong di Musala

JT sendiri merupakan perusahaan listing di divisi pertama pasar modal Jepang. JT melakukan akuisisi melalui anak usahanya JT International.

BERITA REKOMENDASI

"Akuisisi ini sebagai peningkatan kualitas yang lebih tinggi serta pemasaran yang lebih baik lagi di masa depan seiring dengan pertumbuhan pasar di dalam negeri Indonesia dan berharap dapat kerja sama dengan lebih baik lagi dalam kelompok usaha dan menjadi bagian dari karyawan grup JT nantinya," kata Eddy Pirard, CEO JT International.

Jumlah karyawan kedua usaha itu saat ini sekitar 7.500 orang.

Pengambilalihan kedua perusahaan tersebut KDM dan SMN dengan perincian biaya pembelian saham sebesar 677 juta dolar AS dan pembayaran utang-utang usaha sebesar 323 juta dolar AS.

KDM bermarkas di Tawang Rejo, Pandaan Pasuruan 67156 Indonesia dengan CEO Daniel Widjaja didirikan tahun 2000 sebagai perusahaan pembuat rokok kretek.

Di masa lalu sebanyak 99,99 persen sahamnya dimiliki PT Hari Mahardhika dengan jumlag karyawan 1.000 orang.


SMN sebagai perusahaan penjualan produk KDM didirikan tahun 2008 dengan alamat Kembangan Utara, Jakarta Barat 11610. CEO-nya adalah Iwan Budy Wiratmana.

Modal setor Rp 114,5 miliar. Di masa lalu sahamnya 99,99 persen dimiliki PT Hari Mahardhika Usaha. Karyawan 6.500 orang.

Sedangkan PT Hari Mahardhika Usaha beralamat di Jalan Mataram no. 1, Kediri Jawa Timur, didirikan tahun 1992 dengan CEO Daniel Widjaja yang memegang 99,9 persen saham perusahaan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas