Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekayaan Dokter Katsuya Takasu Dihabiskan untuk Membantu Orang Susah di Jepang dan Luar Negeri

dokter ini juga banyak membantu orang susah, mengikuti petuah ibunya sendiri, bahwa membantu orang kesusahan sangat penting.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kekayaan Dokter Katsuya Takasu Dihabiskan untuk Membantu Orang Susah di Jepang dan Luar Negeri
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Dr. Katsuya Takasu PhD, pemilik Rumah Sakit Takasu, ahli bedah kecantikan terkenal Jepang, dengan latar belakang foto-toto bersama sahabatnya Dalai lama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pendiri klinik Takasu, Katsuya Takasu (72) dikenal sebagai orang kaya.

Sudah sejak kakek dan ayahnya memang orang kaya dan semuanya adalah dokter, dan saat ini tak ada orang Jepang yang tak pernah mendengar nama Takasu (kurinikku).

"Wah banyak sekali saya telah membantu banyak orang baik dalam dan luar negeri," kata dr Katsuya Takasu PhD dari Universitas Showa Jepang kepada Tribunnews.com, Minggu (5/8/2017).

Iklan klinik Takasu pun ada di mana-mana, baik media cetak maupun televisi.

Namun bukan hanya soal promosi, dokter ini juga banyak membantu orang susah, mengikuti petuah ibunya sendiri, bahwa membantu orang kesusahan sangat penting karena itu akan memberikan kebahagiaan.

"Saat bencana alam 11 Maret 2011 saya langsung minta staf kirimkan banyak bantuan ke lokasi bencana alam. Tapi jalanan tertutup karena rusak akibat gempa bumi. Jadi saya minta dikirimkan berbagai bantuan bagi para korban lewat helikopter saat itu," kata Takasu.

BERITA TERKAIT

Demikian juga saat gempa besar Kumamoto April tahun lalu, keesokan harinya 19 April 2016 dikerahkan helikopter mengantar makanan, minuman, serta segala kebutuhan bagi para korban gempa bumi itu dengan total uang sekitar 10 juta yen.

Februari 2016 juga dokter ini membantu korban gempa bumi Taiwan dengan total uang 10 juta yen yang dikirimkan 8 jam kemudian setelah bencana alam terjadi.

Satu regu belasan orang tim sepakbola Nigeria saat ikut Olimpiade di Jepang juga sempat tak bisa pulang karena tak ada uang, akhirnya semua biaya tiket dibelikan dokter Takasu supaya bisa pulang ke Nigeria.

"Saya belikan tiket pulang ke Nigeria para pemain sepakbola Nigeria itu semuanya. Saya lalu dapat penghargaan dari Kedubes Nigeria di Jepang. Kalau saya mau jadi Presiden Nigeria mungkin bisa ya, mereka bilang bisa memberikan kewarganegaraan Nigeria kepada saya karena banyak berjasa membantu Nigeria," kata Takasu sambil tertawa.

Bantuan yang paling besar diberikan dokter Takasu kelahiran Isshiki Aichi 22 Januari 1945 ini kepada Tibet dan pemimpinnya, Dalai Lama.

Sedikitnya 1.380.000 dolar AS telah disumbangkan kepada Tibet dan Dalai Lama. Hubungannya sangat baik dengan Dalai Lama sehingga merasa dimusuhi oleh China karena membela Dalai Lama yang hidup di pengasingan diusir oleh China.

"Saya banyak bantu Dalai Lama jadi kalau ke Tibet cari jalan langsung tidak melalui China. Kalau melalui China mungkin saya ditangkap negara itu," kata dia..

Bulan November 2017 direncanakan Dalai Lama akan ke Jepang lagi dan tentu saja Katchan--nama panggilan akrab dokter Takasu di kalangan sahabatnya--akan menemui Dalai Lama sebagai sahabatnya.

Banyak uang bantuan dipasok kepada banyak orang miskin.

Lalu penghasilannya per tahun berapa? Diperkirakan sekitar 5 miliar yen atau sekitar 420 juta yen sebulan dengan jumlah klinik rumah sakit di Jepang dan luar negeri (2 di Hawai, 1 di Manila) sedikitnya 20 klinik.

Bantuan kepada banyak orang kesusahan itu pula yang membuat dia banyak menerima sertifikat penghargaan dan bintang jasa di Jepang.

Penghargaan tanggal 25 Februari 2016 kedua kali diberikan oleh Kaisar Akihito.

"Itu yang kedua kali dari Kaisar. Selain itu juga dari berbagai perdana menteri seperti PM Kaifu, PM Kan dan juga PM Shinzo Abe saat ini," kata dia.

Bukan hanya itu saja, dokter Takasu yang istrinya, Shizu, meninggal tahun 2010 itu, juga menerima penghargaan pencetak rekor dunia Guiness World Record tanggal 2 Agustus 2011 sebagai yang paling lama main golf berdua (dengan Koji Ishida 71 tahun) selama 12 jam dan 261 holes di lapangan golf Kyowa Country Club Kota Toyota Aichi Jepang.
Saat itu dokter Takasu berusia 66 tahun.

"Ya dengan World Record tersebut tentu berharap bisa memberikan kebahagiaan dan semangat kepada orang lain terutama yang tua-tua, karena membuktikan kita yang tua-tua saja masih bisa berprestasi, agar semangat pula mereka untuk bertahan hidup. Apalagi baru dihantam bencana alam 4 bulan sebelumnya (11 Maret 2011)," kata dia.

"Jadi dengan menunjukkan kita orangtua masih bisa berprestasi berharap orang yang sedang dilanda kesusahan bisa termotivasi untuk bangkit kembali kehidupannya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas