Israel Kesulitan Bobol Jaringan Komunikasi Hamas, Hizbullah Jauh Lebih Mudah
Israel telah berulang kali mencoba dan selalu gagal untuk mendapatkan akses ke jaringan kelompok Hamas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa Israel telah berulang kali mencoba dan selalu gagal untuk mendapatkan akses ke jaringan kelompok pejuang Palestina tersebut.
"Sejak awal agresi dan sebelumnya, Israel telah berupaya menembus jaringan komunikasi gerakan tersebut," kata Juru Bicara Hamas sekaligus anggota Biro Politik Basem Naim kepada Newsweek, Jumat (20/9/2024).
Hamas mengeluarkan pernyataan tersebut menyusul suksesnya intelijen Israel menyerang Hamas dengan perangkat elektronik degan meledaknya ribuan pager dan handy-talk milik Hizbullah.
Ledakan itu menyebabkan puluhan warga Lebanon termasuk Hizbullah tewas dan melukai ratusan lainnya.
Sistem Komunikasi Berbeda
Naim juga mengatakan bahwa "Hamas memiliki sistem komunikasi yang berbeda" dibandingkan sekutunya Hizbullah di Lebanon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak menanggapi pernyataan Hamas itu.
Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan pager ke Hizbullah itu.
Diantara yang terluka dan tewas akibat serangan pager terdapat sejumlah anggota Hizbullah, serta warga sipil, termasuk pekerja medis dan anak-anak.
Serangan itu terjadi di tengah perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang hampir mencapai satu tahun, serta bentrokan hebat antara IDF dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Israel mengancam akan melancarkan serangan darat ke Lebanon jika Hizbullah tidak mundur dari perbatasan.
Sistem Komunikasi Hamas Susah Dilacak
Pada Selasa lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa pimpinan Hamas Yahya Sinwar yang saat ini masih bergerilya di Gaza mengandalkan sistem kode, kurir, dan metode berteknologi rendah yang canggih untuk menghindari deteksi elektronik Israel.
Apalagi karena ia satu-satunya pejabat kelompok paling senior yang masih bertahan dari konflik tersebut.
Meskipun jaringan bawah tanah Hamas yang luas telah lama diketahui oleh pejabat Israel, yang sering menjulukinya sebagai "metro Gaza"
Namun jangkauan dan ketahanannya bahkan mengejutkan para insinyur IDF setelah peluncuran operasi darat tahun lalu.