Banjir Bandang Sierra Leone Picu Longsor, 312 Orang Tewas
"Saya menghitung sudah ada lebih dari 300 jenazah yang kami terima dan itu terus bertambah,"
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Warga setempat yang terdampak mengaku bencana tersebut telah membuat mereka kehilangan harta dan tempat tinggal.
"Saya bisa selamat setelah memanjat atap rumah saat tetangga-tetangga saya datang menyelamatkan saya," tutur seorang warga, Fatmata Sesay.
"Kami kehilangan semuanya dan kami juga tidak memiliki tempat lagi untuk tidur," kata Sesay lagi sambil menangis.
Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma, dalam sebuah pidato yang disiarkan senasional mengatakan bahwa posko darurat telah ditempatkan di daerah Regent.
"Negara ini sekali lagi telah dirundung duka. Banyak warga yang kehilangan nyawa, cedera, dan harta serta tempat tinggal mereka akibat banjir dan longsor ini," ujar Koroma.
Freetown, sebuah kota pinggir pantai padat penduduk yang dihuni 1,2 juta warga, tiap tahun memang dilanda banjir, terlebih di bulan-bulan musim penghujan.
Sebelumnya, banjir pada 2015 di Freetown menewaskan 10 orang dan membuat ribuan warganya kehilangan tempat tinggal. (Inquirer/The Guardian)