Sekretaris Jenderal PBB Kutuk Serangan Teror di Barcelona
Yang lain lari panik melalui Las Ramblas, berteriak-teriak atau membawa anak kecil di lengan mereka.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM,BARCELONA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan teroris di Barcelona, Spanyol.
Ia pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas.
Melalui juru bicaranya, Farhan Haq, Sekjen PBB ini menyampaikan harapannya, "agar cepat sembuh untuk para korban yang terluka dan berharap bahwa mereka yang bertanggung jawab untuk kekerasan keji ini akan cepat dibawa ke pengadilan."
"Perserikatan Bangsa-bangsa berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah Spanyol dalam memerangi terorisme dan ekstremisme yang keras," menurut pernyataan tersebut.
Dalam serangan Kamis (17/8/2017), sebuah mobil van berkecepatan kencang menyusuri sebuah jalan yang sibuk di pusat Barcelona, menabrak kerumunan pejalan kaki.
Baca: 13 Orang Tewas dan 100 Terluka Setelah Serangan Mobil Van di Barcelona
Tiga belas orang tewas dan 100 orang terluka, 15 dari mereka kritis, dalam serangan teror berdarah di Barcelona.
Penyiar RTVE di Spanyol, melaporkan bahwa para tersangka ditembak dan dibunuh sebelah selatan dari Barcelona mungkin telah membawa sabuk peledak bunuh diri.
Para saksi menjelaskan setelah kejadian korban yang tersisa tergeletak di jalan dan separator dengan darah atau menderita sakit hingga ada kaki yang patah.
Yang lain lari panik melalui Las Ramblas, berteriak-teriak atau membawa anak kecil di lengan mereka.
"Itu jelas serangan teror, dimaksudkan untuk membunuh orang-orang tak berdosa sebanyak mungkin," tegas Josep Lluis Trapero, seorang pejabat polisi senior untuk wilayah Catalonia Spanyol kepada wartawan, Kamis malam.
Baca: Luhut: Suasana Pertemuan SBY dengan Megawati di Istana Cair
Di tempat berbeda kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Barcelona.
Klaim tersebut disampaikan ISIS dalam sebuah pernyataan pada kantor berita Aamaq.
Ditegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh "prajurit ISIS" dalam menanggapi panggilan kelompok ekstrimis para pengikut mereka untuk menargetkan negara-negara yang berpartisipasi dalam koalisi yang menyerang Suriah dan Irak.
Pihak berwenang mengatakan warga negara Belgia termasuk diantara korban tewas dan seorang wanita Yunani yang terluka.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan mereka sedang memeriksa laporan apakah ada warga negara Jerman diantara para korban.(AP)