Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanda Bahaya Dikirimkan Pemda Jepang Lewat Telegram dan Email Bila Rudal Korut Diluncurkan

Uji coba ini menghadapi ancaman rudal Korut yang akan melalui beberapa daerah di selatan Jepang dalam perjalanan menuju Guam.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tanda Bahaya Dikirimkan Pemda Jepang Lewat Telegram dan Email Bila Rudal Korut Diluncurkan
NHK
Email emergency J-Alert hurufnya berantakan, terjadi masalah pengiriman email warning kepada amsyarakat Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Uji coba kirim telegram dan email dalam keadaan darurat setelah muncul alarm J-Alert ke masyarakat Jepang, dilakukan Jumat ini. Ternyata pengiriman email mengalami masalah, huruf tak bisa dibaca, berantakan (mojibake).

Uji coba ini menghadapi ancaman rudal Korut yang akan melalui beberapa daerah di selatan Jepang dalam perjalanan menuju Guam.

"Kami mohon maaf atas masalah yang terjadi ini," ungkap pejabart pemda Shimane menghadapi masalah pengiriman email tersebut.

Sedikitnya 15,000 anggota masyarakat terdaftar di perfekur Shimane termasuk data email mereka sehingga dikirimkan email tadi siang. Namun semua menerima pesan darurat dalam huruf berantakan tak bisa dibaca.

Enam tahun lalu sistem darurat telah terseting dan terkait dengan email. namun banyak perubahan aplikasi dan program, belum pernah dicoba lagi dan hari ini dicoba ternyata mengalami mojibake hurufnya.

Selain Shimane juga di Okayama terjadi hal serupa.

Berita Rekomendasi

Masalah lain di kota Yonago perfektur Tottori, sebuah radio darurat tidak berfungsi dengan baik saat latihan hari ini.

Masalah muncul rupanya tidak tersambungkan untuk sistem elektronik yang wireless (nirkabel). Pihak pemda masih menyelidiki lebih lanjut.

Penggunaan speaker darurat jam 11 pagi ini waktu Jepang juga dicoba pemda Jepang di selatan Jepang. Ternyata ada yang tak berfungsi baik pula.

Keterkaitan rupanya dengan komputer setempat sehingga tak terkait dengan sistim pengeras suara dan berakibat suara tak ke luar di speaker darurat di sana.

Manager Sistem Darurat kota Yonago Dr. Ryo Otsuka mengatakan, "Informasi telah diterima dari pemerintah pusat tanpa masalah. namun saat penyebaran sampai ke pelosok masyarakat ternyata masih muncul berbagai masalah. Akan diteliti dan diperbaiki segera lebih lanjut," tekannya.

Di kota Kochi dan kota Tosa untuk Radio darurat juga tak berfungsi dengan baik.

Daerah Haruno di Kochi juga sedang diperiksa suara radio speaker ke 87 speaker yang ada di sana, ternyata ada yang tak berfungsi.

Sementara di Nakacho, Tokushima penerimaan radio juga tak berfungsi dengan baik.

Hal ini mempengaruhi 3917 rumah di kota tersbeut dan kini sedang penelitian lebih lanjut penyebabnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas