Dua Tahun Pecahnya Yamaguchigumi, Kalangan Yakuza Jepang Pelajari UU Anti Konspirasi
Kelompok mafia Jepang (yakuza) pecahan Yamaguchigum, Kobe Yamaguchigumi (KY) ternyata juga tidak memuaskan kalangan internalnya.
Editor: Dewi Agustina
Dua tahun setelah pecahnya Yamaguchigumi, membuat banyak perubahan di dalam organisasi yakuza di Jepang. Tidak sedikit yang mengeluarkan diri.
Sedangkan anak muda Jepang juga mulai enggan bergabung ke dalam yakuza, berdiri sendiri dalam kelompok yang biasa disebut Hangure (bukan nama kelompok), seperti kelompok geng motor dan sebagainya.
Keengganan anak muda Jepang tak mau bergabung ke Yakuza karena dianggap semakin sulit cari uang di dalam yakuza dan citranya juga semakin pudar.
Sementara di dalam kalangan yakuza juga masih terjadi perang antargeng akibat perpecahan tersebut.
Sampai saat ini sejak 27 Agustus 2015 sudah ada lebih dari 100 kasus bentrokan antargeng, saling tembak (19 kasus), merusak markas geng pakai truk (6 kasus), pelemparan bom molotov (11 kasus) dan sebagainya, mengakibatkan sedikitnya 5 orang meninggal akibat perang antar geng tersebut.
Sedikitnya 385 orang ditangkap.
Meskipun demikian jumlah kasus yakuza kini jauh lebih sedikit ketimbang tahun 2010 yang mencapai sedikitnya 1071 orang Yakuza ditangkap selama setahun.
Kini hanya sekitar 600 kasus penangkapan per tahun melibatkan kejahatan oleh anggota yakuza.
Terjadi penurunan terus menerus kasus yakuza setiap tahunnya sejak 2010.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.