Jokowi Gembira Pembahasan Kerjasama dengan PM Singapura, Ini Hasilnya
"Kerja sama ekonomi digital bukan lagi merupakan opsi, namun sebuah keniscayaan. Ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia dan Singapura," ucap Jokowi
Editor: Ferdinand Waskita
Presiden Jokowi meyakini pembentukan 'Indonesia-Singapore Business Council' pada bulan Juli lalu akan semakin meningkatkan hubungan antar pebisnis kedua negara.
Di samping itu, tahun 2017 juga merupakan tahun yang tak kalah istimewa karena bertepatan dengan 50 tahun berdirinya ASEAN.
"Indonesia dan Singapura merupakan dua dari lima negara pendiri ASEAN," katanya.
Presiden mengapresiasi ASEAN yang telah mampu menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Untuk itu, Indonesia mendukung Singapura sebagai Ketua ASEAN tahun depan.
"Saya telah sampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap keketuaan Singapura kepada PM Lee," tutur Presiden.
Baca: Jokowi Juga Bagi-bagi Sepeda di Singapura, Warga Indonesia Diberi Pertanyaan Ini
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN.
Hal tersebut penting dilakukan agar ASEAN tetap relevan bagi negara anggota dan masyarakatnya serta dapat berkontribusi lebih besar bagi dunia.
"Tantangan 50 tahun terakhir telah dapat kita lalui. Tantangan 50 tahun ke depan akan berbeda," ucap Presiden Jokowi.
Dalam pernyataannya, PM Lee mengatakan bahwa Kawasan Industri Kendal yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dan dirinya pada tahun lalu telah berjalan dengan baik.
"Menarik sekira 32 penyewa, mendatangkan sekitar USD500 juta untuk investasi, dan menciptakan sekitar 4.000 lapangan pekerjaan. Ada sejumlah rencana mendirikan Politeknik di Kawasan Industri Kendal untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih untuk mendukung proyek-proyek yang ada," kata PM Lee.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Riset Tenologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya.