Kepala Urusan HAM PBB: Operasi Militer Myanmar Terhadap Rohingnya Tergolong Pembersihan Etnis
Berbicara pada awal Sidang Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein mengecam "operasi keamanan brutal" yang berlangsung di negara bagian Rakhine.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Kepala urusan HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan operasi keamanan dan ketidakadilan yang dihadapi etnis minoritas Rohingya di Myanmar, "tampak tergolong pembersihan etnis."
Berbicara pada awal Sidang Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein mengecam "operasi keamanan brutal" yang berlangsung di negara bagian Rakhine.
Badan Pengungsi PBB mengatakan 270.000 orang dari Myanmar telah melarikan diri ke Bangladesh dalam tiga bulan terakhir.
Baca: DPR RI Desak Panglima Militer Myanmar Hentikan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya
Ia pun menunjuk citra satelit dan laporan mengenai "aparat keamanan dan milisi lokal yang membakar desa Rohingya" dan melakukan pembunuhan.
"Pemerintah Myanmar harus berhenti membakar rumah warga Rohingya dan desa mereka," tambahnya.
Ditambah lagi Myanmar menutup akses kepada peneliti hak asasi manusia.
"Situasi saat ini tidak bisa sepenuhnya dinilai, tetapi situasi tampaknya seperti pembersihan etnis," katanya.
Baca: Pemerintah Segera Kirim Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Zeid pun tercengang mendengar laporan bahwa pemerintah Myanmar yang menanam ranjau darat sepanjang perbatasan.
Dilaporkan lebih dari 1.000 orang diyakini telah dibunuh dalam kekerasan di Myanmar, mayoritas adalah Muslim Rohingya.
Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan laporan resmi pemerintah, demikian laporan dari perwakilan badan dunia PBB kepada AFP.
Baca: Indonesia Ajak Negara OKI Kerjasama Selesaikan Krisis di Rakhine State