Jepang Sengaja tak Menembak Peluru Kendali Korea Utara
Jepang sengaja tak meluncurkan peluru kendalinya untuk mengantisipasi rudal Korea utara (Korut) melintasi Hokkaido pukul 07.06 pagi, Jumat lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang sengaja tak meluncurkan peluru kendalinya untuk mengantisipasi rudal Korea utara (Korut) melintasi Hokkaido pukul 07.06 pagi, Jumat (15/9/2017) lalu.
"Pasukan Jepang dan tim kontrol anti rudal Jepang semua sudah tahu kalau Korut akan meluncurkan rudal ICBM (peluru kendali balistik antar benua) nya. Saat diluncurkan pun Jepang sudah tahu koordinat peluncuran dan lokasi jatuhnya," ungkap sumber Tribunnews.com.
Beberapa hari terakhir ini banyak yang mempertanyakan mengapa Jepang tidak menembak rudal yang melintasi Hokkaido tersebut untuk kedua kali dalam beberapa minggu ini.
Ternyata kecanggihan Jepang termasuk kontrol pemetaan satelit yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) sebenarnya telah bisa mendeteksi semua gerakan Korut dari satelit mata-matanya.
Baca: Mantan Komandan AL Jepang: Tiga Cara Menghantam Rudal Korut
"Adanya pergerakan persiapan peluncuran rudal oleh Korut berdampak siap siaga satu antisipasi rudal yang akan diluncurkan Korut tersebut. Jadi sejak awal pencet tombol rudal Korut sebenarnya sudah diketahui pihak Jepang," tambahnya.
Sejak saat pencet tombol pun info target sudah terdeteksi ke mana dan di mana jatuhnya.
"Tidak ada gunanya Jepang menembakkan Aegis atau PAC-3 nya kalau sudah tahu (terprediksi segera) ke mana bakal jatuh rudal tersebut, membahayakan atau tidaknya," kata dia.
Apakah Korut punya teknologi canggih untuk mengubah alur jelajah rudal tersebut secara mendadak apabila telah dekat atau di atas udara Jepang?
"Kemampuan canggih rudal Korut belum ada untuk mendadak mengalihkan arah rudal yang telah ada di atas udara Jepang," ujarnya.
Jika kemampuan canggih tersebut telah dimiliki Korut, diakuinya hal tersebut menjadi sangat berbahaya karena beda hitungan detik saja, lolos tak tertembak rudal darat dan laut Jepang, maka korban akan banyak berjatuhan.
Baca: Ketika Jokowi Kangen Jan Ethes Lalu Mengajaknya Bermain Kereta-keretaan
Divisi strategi pertahanan Jepang langsung melaporkan gerakan membahayakan persiapan rudal Korut atau adanya tanda bahaya kepada menteri pertahanan yang langsung melapor ke Perdana Menteri Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.