Selama 18 Tahun, Sebuah Keluarga di Rusia Membunuh dan Memakan 30 Manusia
Berlangsung selama 18 tahun, keluarga kanibal ini mengaku telah membunuh dan memakan sekitar 30 orang.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Berlangsung selama 18 tahun, keluarga kanibal ini mengaku telah membunuh dan memakan sekitar 30 orang.
Polisi meyakini bahwa peristiwa ini telah terjadi selama 18 tahun dengan ditemukannya delapan bagian tubuh.
Dmitry Bakshaev, 35 tahun asal rasnodar Rusia Selatan diduga mengatakan pada penyelidik bahwa ia telah memulai terornya sejak tahun 1999.
Saat ini petugas sedang memeriksa saksi dan bukti-bukti apakah pengakuan tersangka asli atau tidak.
Dilansir Grid.ID dari laman Mirror, Bakshaev dan Natalia istrinya seorang perawat adalah bagian dari komplotan kanibal itu.
Hal ini diketahui dari portal berita Mash dan penegak hukum Rusia.
Dalam penyelidikannya, polisi menemukan bagian tubuh manusia di rumah mereka.
Tak hanya itu, bahkan ditemukan sebuah video "Pelajaran untuk Kanibal".
Komite Investigasi Rusia menjelaskan pasangan ini menyimpan sisa-sisa manusia di lemari es dan ruang bawah tanah.
Tujuh bungkus bagian tubuh beku telah ditemukan.
Bahkan ada juga yang disimpan di toples.
Sekitar 19 sisa "kulit manusia" juga telah ditemukan.
Awal mula polisi meringkus pasangan ini ialah saat ditemukannya sebuah ponsel.
Dalam ponsel itu tersimpan banyak foto seorang pria dengan potongan alat tubuh manusia.
Setelah menjalani perawatan, sang istri Natalie dinilai sehat secara mental.
Dikutip Mirror dari Mask, pasangan ini telah mengaku melakukan hal keji tersebut.
Yang lebih mengerikan, ditemukan pula sebuah ember dan tas berisi bagian tubuh dan tas milik korban.
Bakshaev yang bekerja di akademi militer telah memotret kepala wanita yang tak dikenal dan sebuah tengkorak.
Dalam gambar lain, terlihat juga sebuah kepala manusia dijadikan sebagai santapan makan malam dengan hiasan jeruk.
Keduanya saat ini ditahan di Krasnodar.
Pasangan ini diduga menggunakan obat bius Rusia Carvalol untuk membuat korban tertidur. (*)