Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Saudi Kini Izinkan Perempuan Punya SIM

"Saya rasa para pemimpin memahami bahwa masyarakat kami sudah siap," katanya kepada wartawan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pemerintah Saudi Kini Izinkan Perempuan Punya SIM
GULF-INSIDER
Raja Salman bin Abdulaziz As-Saud hari Selasa (26/9/2017) mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengizinkan pemberian SIM untuk kaum wanita. 

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz As-Saud hari Selasa (26/9/2017) kemarin mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengizinkan pemberian surat izin mengemudi (SIM) untuk kaum wanita di Arab Saudi.

Dekrit tersebut mengenyampingkan penolakan kelompok konservatif Arab Saudi yang akhirnya mendorong aktivis menuntut reformasi di negara kerajaan itu.

Raja Salman memerintahkan agar melakukan reformasi pada dekrit kerajaan pada Selasa malam. Inti dari dekrit tersebut antara lain memberikan SIM kepada semua wanita Arab yang menginginkannya.

Menyusul dikeluarkannya dekrit tersebut, duta besar Arab Saudi di Washington Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz mengatakan, kaum wanita tak lagi membutuhkan izin dari wali sahnya untuk mendapatkan SIM dan tidak lagi membutuhkan wali atau pendamping di dalam mobil saat mereka mengemudi.

"Saya rasa para pemimpin memahami bahwa masyarakat kami sudah siap," katanya kepada wartawan.

Sebelumnya Arab Saudi memberlakukan larangan selama beberapa dasawarsa atas perempuan Arab Saudi untuk mengemudikan mobil. Hak yang sejauh ini hanya diberikan kepada warga pria.

Akibatnya, banyak keluarga Arab Saudi mempekerjakan pengemudi pribadi untuk membantu mengangkut perempuan anggota keluarga mereka ke sekolah, ke tempat kerja dan tempat lain.

BERITA TERKAIT

Data terkini menunjukkan, hampir 800.000 pekerja yang mayoritas berasal dari Asia Selatan, bekerja di Arab Saudisebagai sopir pribadi.

Dekrit ini juga disambut baik oleh perempuan Arab Saudi, yang memujinya sebagai kemenangan besar.

Selain itu, mengutip kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), mayoritas tokoh agama menyetujui dekrit itu dengan alasan manfaat dalam mengizinkan perempuan untuk mengemudi mengalahkan dampak negatifnya.

Tambahan saja, Arab Saudi merupakan negara terakhir di dunia yang melarang wanita mengemudi. Ini fakta yang kerap digunakan para kritikus sebagai bukti bahwa wanita Arab merupakan kelompok wanita yang paling terkekang kebebasannya di dunia.

Kampanye agar wanita diperbolehkan mengemudi di Arab Saudi dimulai sekitar 10 tahun lalu, dan mencapai puncaknya pada 2013.

Pada waktu itu, sejumlah wanita yang mengemudi sendirian langsung ditahan pihak kepolisian.

Sebagai respon dari pengumuman tersebut, Manal al-Sharif, yang merupakan inisiator kampanye, setelah dia ditahan akibat mengemudi, mengekspresikan kegembiraannya lewat media sosial Twitter.

"Hari ini, kita merupakan negara terakhir di dunia yang memperbolehkan wanita mengemudi...kita berhasil," tweet Manal al-Sharif.

Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber: The Guardian
 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas