Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdebatan di Media Sosial, Penembakan di Las Vegas Aksi Terorisme atau Bukan?

Aksi penembakan ini sudah disebut sebagai insiden penembakan yang paling buruk dalam sejarah modern Amerika Serikat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Perdebatan di Media Sosial, Penembakan di Las Vegas Aksi Terorisme atau Bukan?
(Daily Mail/Getty Images)
Insiden penembakan massal di sebuah festival musik di AS terjadi, di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam. (Daily Mail/Getty Images) 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Salah satu perdebatan penting yang mencuat di media sosial setelah terungkapnya identitas pelaku adalah aksi Stephen Paddock itu tindakan 'lone wolf' dan bukan serangan terorisme. Benarkah ini soal warna kulit dan agama?

Stephen Paddock, seorang bekas akuntan kaya berusia 64 tahun yang tinggal di Mesquite, Negara Bagian Nevada, melepas tembakan bertubi-tubi ke arah kerumunan penonton konser yang saat itu sedang menampilkan penyanyi musik country, Jason Aldean.

Polisi sudah menyebut Stephen Paddock sebagai pria yang membunuh sedikitnya 59 orang dan melukai 515 lainnya di konser terbuka di Las Vegas, Minggu (01/10) malam itu, dan sebelumnya tidak memiliki catatan kriminal.

Aksi penembakan ini sudah disebut sebagai insiden penembakan yang paling buruk dalam sejarah modern Amerika Serikat.

Baca: Teroris Las Vegas Dikenal Orang Kaya dan Akuntan Berpengalaman

Biro penyidik federal Amerika Serikat juga sudah menyingkirkan kemungkinan kaitannya dengan terorisme internasional walau ada klaim dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS. Menurut polisi Paddock adalah seorang 'lone wolf' atau melakukan serangan berdasarkan prakarsa sendiri.

Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pria penembak tersebut memiliki sejarah masalah psikologis.

Berita Rekomendasi

Namun di media sosial, terutama Twitter, perdebatan kuat pun mencuat tentang apa yang dianggap oleh pengguna media sosial tersebut sebagai keengganan aparat penegak hukum untuk menetapkan Stephen Paddock sebagai teroris dan tidak menyebut serangan yang dilakukannya sebagai aksi terorisme.

Salah satu cuitan yang paling banyak disebarkan adalah dari sutradara Selma, Ava DuVernay, yang mengatakan, "Lone wolf. Penembak lokal. Pria bersenjata. Apapun dan semuanya, Namun bukan teroris. Entah kenapa." Cuitan Ava DuVernay tersebut di-retweet sampai 50.000 kali.

DuVernay bukan satu-satunya yang mempertanyakan 'status' Paddock yang tidak digolongkan sebagai teroris.

Anggota kelompok musik pop Fifth Harmony, Lauren Jauregui, juga mempertanyakan hal yang sama, namun menyampaikannya dengan lebih gamblang. Cuitannya tersebut di-retweet sampai 16.000 kali. "Kenapa dia bukan 'teroris' kenapa 'lone wolf'" dia sudah membunuh lebih dari 50 orang dan melukai hampir 500... ohhh! Karena dia bukan orang berkulit cokelat kan? Saya paham."

Absennya kata 'teroris' dalam mengacu pada apa yang dilakukan oleh Paddock juga disampaikan oleh Gigi Hadid, seorang model keturunan Palestina-Belanda-Amerika.

"Ini bukan penembakan pertama, dan bukan kematian yang pertama. Terlepas dari itu dia seorang teroris. Salahkan dia, bukan hanya aturan hukum soal senjata."

Penulis Bangladesh Taslima Nasreen juga mempertanyakan, "pria yang meneror 22.000 orang, membunuh dan melukai ratusan orang, dia tidak disebut teroris! apa perlu jadi orang islam untuk mendapat sebutan itu?"

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas