Nama Soapland Jepang Tempat Mandi Esek-esek Ternyata Didukung Gubernur Koike
Koike juga pernah menjadi penerjemah bahasa Arab di Jepang dan menjadi penghubung dunia Arab di Jepang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nama tempat pemandian umum untuk main seks (mandi esek-esek atau mandi kucing) ternyata tak lepas dari dukungan Gubernur Tokyo, Yuriko Koike (64) di masa lampau.
"Koike itu dulu saat menjadi anggota parlemen Jepang pernah menjadi Ketua persahabatan Jepang-Libia dan dia menguasai bahasa Arab lulusan Universitas di Mesir bulan Oktober 1976," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (4/10/2017).
Koike juga pernah menjadi penerjemah bahasa Arab di Jepang dan menjadi penghubung dunia Arab di Jepang untuk berbagai pihak karena kemampuan bahasa Arabnya.
Nama Turkish bath di Jepang dulu pun karena menjadi tempat esek-esek membuat kedutaan besar Turki cukup risih dan meminta diganti nama tersebut.
Baca: Upacara Ginan Otoshi di Jepang Tarik Perhatian Banyak Turis
Seorang pelajar Turki pertukaran internasional datang ke Jepang, Nusret Sancaklı, juga meminta agar nama Turkish Bath diubah karena bercitra kurang baik.
Koike pun mendukung dan menyetujui pula perubahan tersebut.
Akhirnya tahun 1984 Asosiasi Pemandian Tokyo mencari nama baru dan masuk usulan 2400 nama yang akhirnya terpilih nama Soapland dan sekaligus mendapat dukungan Koike pula sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Jepang-Arab.
Bahkan nama itu dipakai pertama kali dipakai di Jepang di Akasaka Tokyo, nama pemandian adalah Soapland Akasaka dibuka tahun 1984.
Beberapa nama usulan yang muncul saat itu antara lain Ukiyo bath, "Colt", "Lovely Bus", "Oasis", "Romance Bath", "Loveu" dan sebagainya. Namun akhirnya disepakai bersama menggunakan nama Soapland termasuk oleh Koike, tambah sumber itu lagi.