Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Remaja 15 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah, Akhiri Hidupnya dengan Cara Tragis

Siswa Taman Klang Utama ini ditemukan tewas sekitar pukul 13.40 waktu setempat, Rabu (4/10/2017).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Remaja 15 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah, Akhiri Hidupnya dengan Cara Tragis
World of Buzz
lustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Bocah remaja 15 tahun bunuh diri setelah dia dikeluarkan dari sekolah.

Siswa Taman Klang Utama ini ditemukan tewas sekitar pukul 13.40 waktu setempat, Rabu (4/10/2017)/

Dilansir dari World of Buzz, pada pukul 11 pagi di hari itu, orang tua siswa tersebut pergi ke sekolah untuk bertemu dengan guru putranya.

Rupanya, remaja tersebut dikeluarkan dari sekolah karena beberapa masalah kedisiplinan.

Siswa tersebut juga dikabarkan pernah mengancam teman sekolahnya lain.

Ketika ia dan orang tuanya sampai di rumah sekitar jam 1 siang, siswa tersebut naik ke kamar tidurnya.

Baca: 6 Fakta Kisah Kesaktian Soeharto, Punya Ratusan Paranormal hingga Ribuan Pusaka!

Berita Rekomendasi

Namun, dia cukup lama berada di kamarnya, sehingga ibunya curiga.

Sang ibu kemudian naik ke lantai atas untuk memeriksanya.

Sayangnya, sang ibu melihat sesuatu yang tidak ingin dilihat orang tua mana pun, ia melihat anaknya meninggal bunuh diri.

Ibu malang itu menemukan putranya tergantung dari kipas angin yang menempel di langit-langit kamarnya.

Jenazah anak laki-laki tersebut selanjutnya diidentifikasi oleh pihak berwenang untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Petugas Kepolisian Klang Utara, Mazelan Paijan menyatakan bahwa penyebab kematian remaja itu memang karena gantung diri.

Polisi juga menegaskan bahwa tidak ada pihak lain yang terlibat.

Berita tragis ini menjadi viral ke seluruh Malaysia, netizen pun sangat menyesalkan kejadian ini.

Banyak orang meyakini remaja tersebut mungkin telah menderita depresi cukup lama dan menahannya sendiri dan itu yang menyebabkan kematian di masa mudanya.

"Bunuh diri tidak pernah menjadi jawaban. Sepertinya murid itu memiliki depresi yang ditahan, sehingga tidak ada yang tahu," komentar seorang netizen.

"Aku rasa almarhum pasti menderita depresi karena perlakuan tidak adil atau intimidasi di sekolah yang bisa menyebabkannya bertingkah demikian," kata netizen lain.

"Terkadang, masalah disiplin adalah tanda adanya masalah lain yang lebih besar. Mengeluarkan siswa dengan alasan apapun bukan solusi baik. Saya bertanya-tanya apakah siswa tersebut diberi konseling atas masalah tingkah lakunya, apa mereka menanganinya dengan tepat?" ujar netter yaang lain.

Sementara itu, beberapa netizen menyalahkan guru karena mengabaikan anak tersebut dan hanya 'membuangnya' alih-alih membantunya.

Namun orang lain juga menyalahkan orang tua remaja itu karena tidak peka melihat tanda-tanda anak yang depresi di tahap awal. (TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas