Siapa Kim Yo-jong? Si Pembisik sekaligus Bertugas Memoles Citra Pemimpin Korut Kim Jong-un
Ia masuk ke politbiro menggantikan bibinya, Kim Kyong-hui, salah satu tokoh penting di lingkaran dalam ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KOREA - Keputusan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengangkat sang adik perempuan, Kim Yo-jong, menjadi anggota politbiro Partai Pekerja dipandang sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan.
Ia masuk ke politbiro menggantikan bibinya, Kim Kyong-hui, salah satu tokoh penting di lingkaran dalam ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il.
Dengan masuk ke politbiro, komite yang sangat berpengaruh, Kim Yo-jong praktis masuk ke lembaga yang bertanggung jawab mengambil keputusan-keputusan penting.
Sebelum masuk ke politbiro, Yo-jong bertanggung jawab memoles citra Kim Jong-un.
Baca: Pesan ICAN, peraih Nobel Perdamaian 2017, untuk Trump dan Kim Jong-un
Menurut sejumlah laporan, dialah yang meminta Kim Jong-un mengunjungi taman-taman hiburan, sekolah, perumahan rakyat dan mengusulkan agar sang kakak bersahabat dengan mantan pemain bola basket kenamaan Amerika Serikat, Dennis Rodman.
Selain memastikan citra positif, ia juga mengurusi logistik dan perjalanan Kim Jong-un maupun berperan sebagai penasehat politik.
Sekolah di Swiss
Tak diketahui secara pasti usia Kim Yo-jong, tapi hampir semua pengamat Korea Utara meyakini ia lahir pada 1987 atau empat tahun lebih muda dari Kim Jong-un.
Ia lahir dari ibu yang melahirkan Kim Jong-un dan saudara laki-lakinya, Kim Jong-chol, menurut pengamat masalah-masalah Korea Utara dan akademisi di Amerika Serikat, Michael Madden.
Sama seperti sang kakak, Kim Yo-jong mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Berne, Swiss pada 1990-an. Ia disebut-sebut memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kakaknya.
Di Swiss ia dan kakaknya dilaporkan tinggal di rumah pribadi dengan pengawasan yang ketat dari pengawal pribadi dan staf yang dikirim oleh sang ayah, Kim Jong-il.
Situs yang mengamati keluarga penguasa Korea Utara menyebutkan bahwa agar Kim Yo-jong dan Kim Jong-un tak kesepian, maka Kim Jong-il pernah mengirim sejumlah musisi dari Korea Utara ke Swiss.