Venezuela Semakin Terpuruk, Nyaris Tak Punya Stok Tinta dan Kertas untuk Bikin Paspor Baru
Setidaknya setengah juta orang telah terkatung-katung di negara itu selama berbulan-bulan menunggu paspor baru.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro baru-baru ini menandatangani dekrit darurat untuk memperpanjang paspor yang telah habis masa berlakunya selama 2 tahun.
Hal ini disebabkan kurangnya persediaan kertas dan tinta pada lembaga pemerintah yang menerbitkan paspor.
Baca: Sederet Kemeriahan Pelantikan Gubernur Baru DKI: Parade Ondel-ondel hingga Stan Makanan
Mengutip Fox News, Senin (16/10/2017), permintaan paspor baru di Venezuela mencapai rekor tertinggi. Setidaknya setengah juta orang telah terkatung-katung di negara itu selama berbulan-bulan menunggu paspor baru.
Kurangnya pasokan kertas, tinta, hingga paspor tersebut menggambarkan kondisi krisis ekonomi dan politik di Venezuela yang belum memperlihatkan tanda berakhir.
Pada Agustus 2017, ada 58.000 warga Venezuela yang imigrasi ke Kolombia, tiga kali lipat lebih besar secara rata-rata sejak awal tahun 2017.
Warga Venezuela memilih untuk pindah ke Kolombia guna melarikan diri dari resesi yang sangat parah. Imbas krisis tersebut adalah meningkatnya angka kejahatan dan situasi politik yang terus bergejolak.
Kurangnya persediaan paspor di Venezuela pertama kali diumumkan pada Maret 2017 dan merupakan barang terakhir yang ditambahkan dalam daftar barang yang pasokannya kian tipis di negara di Amerika Selatan tersebut.
Warga Venezuela yang memiliki paspor yang masih berlaku pun sulit untuk bepergian lantaran mata uang bolivar sudah tak ada nilainya lagi.
Sebagai perbandingan, 1 bolivar saat ini setara 10 sen dollar AS. Pun sejumlah maskapai memutuskan untuk menghentikan layanan penerbangan ke Venezuela.
Maskapai penerbangan Kolombia Avianca menghentikan rute ke Venezuela dan maskapai AS Delta Air Lines berencana menghentikan rute ke negara itu pada November 2017 mendatang.
Sejumlah maskapai yang sudah hengkang dari Venezuela antara lain United, LATAM, Lufthansa, Aeromexico, dan Air Canada.
Saat ini hanya ada 10 maskapai penerbangan internasional yang tetap melayani rute ke Venezuela, yakni American Airlines, Air Europa, Air France, Caribbean Airlines, Copa Airlines, Cubana, Iberia, Latin American Wings, Tame, TAP, dan Turkish Airlines.
"Ini adalah tragedi bagi warga Venezuela. Penerbangan komersial sangat kritikal bagi warga Venezuela yang memiliki kemampuan untuk meninggalkan negara dan bagi mereka yang melobi untuk membantu mereka dari luar negeri," ungkap Jason Marczak, direktur di Adrienne Arsht Latin America Center.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Stok Tinta dan Kertas Menipis, Venezuela Kekurangan Paspor