Matador Ini Terus Berlaga Demi Korban Gempa Bumi, Meski Leher Sobek Tertancap Tanduk
Semua berjalan baik, hingga suatu ketika Macias salah memprediksi gerakan banteng itu.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SAN MARCO - Seorang matador di Meksiko nyaris tewas setelah diseruduk banteng dalam turnamen adu manusia melawan banteng.
Arturo Macias, nama matador itu, tampil pada festival yang digelar di Plaza de Toros Moumental de Aguascalientes, Meksiko, Sabtu (21/10/2017) lalu.
Dalam festival yang bertujuan menggalang dana bagi korban gempa bumi di Meksiko Tengah, 19 September itu, Macias menghadapi banteng seberat 544 kilogram.
Semua berjalan baik, hingga suatu ketika Macias salah memprediksi gerakan banteng itu.
Pria 35 tahun itu jatuh terjengkang terkena tandukan si banteng yang melewat mantelnya. Dia pun mengalami tiga kali tandukan.
Cedera paling parah Macias terletak di leher, yang nyaris saja merobek trakea-nya.
Trakea adalah organ berbentuk tabung memanjang yang tersusun atas 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat, namun fleksibel.
Trakea terletak dari laring (organ dalam leher) dan terbifurkasi. Bagian ini menjadi bronkus (jalan udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru) pada manusia.
Melihat insiden mengerikan tersebut, kolega matador Macias berusaha menyelamatkannya dengan menjauhkan banteng yang terluka dan marah tersebut.
Macias, yang mengalami luka parah di leher, segera dilarikan keluar arena, dengan dokter memperingatkannya bahwa dia bisa mati bila tetap melanjutkan pertarungan.
Namun, Macias tetap nekat kembali ke ring, dan membuat si banteng kelelahan dengan mengejeknya menggunakan mantel.
Macias akhirnya menyelesaikan tugasnya untuk menghabisi nyawa banteng setelah menikam banteng itu menggunakan banderilla, sejenis pedang tajam mirip anak panah.
Baru setelah menikam banteng itu, Macias dilarikan ke rumah sakit guna menjalani operasi.
Dikutip dari Daily Mail, Macias berujar bahwa dia sebenarnya tahu tengah berurusan dengan maut, setelah tanduk banteng itu merobek tenggorokannya.
"Namun, aku harus melakukannya. Kalau tidak, ini akan mengecewakan perasaan korban gempa bumi," ujar Macias.
Gempa bumi yang terjadi di Puebia, Meksiko Tengah tersebut menewaskan 361 orang, dan melukai 6.011 jiwa.(Ardi Priyatno Utomo)
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Meski Leher Sobek Tertancap Tanduk, Matador Ini Tetap Berlaga