TRIBUNNEWS.COM, LA PAZ - Pria bernama Gilbert Sanchez ini telah tinggal di puncak pohon kelapa selama tiga tahun.

Pohon setinggi 18,2 meter itu terletak di halaman rumah ibunya.

Gilbert tak peduli meski diterpa panas dan hujan.

Ia tak pernah turun sejak 2014.

Pria asal La Paz, Agustan del Sur, Filipina, ini ternyata memiliki kisah pilu di balik alasannya memilih tinggal di pohon.

Baca: Prajurit TNI Tangkap Begal, Lalu Amankan Pelaku dari Amukan Massa

Melansir Information Nigeria yang dipublikasikan Senin (23/10/2017), Gilbert merasa trauma dengan peristiwa tragis yang permah dialaminya.

Dari pengakuan sang ibu, Winifreda Sanchez, perilaku Gilbert berubah aneh semenjak insiden kepalanya tertembak karena perkelahian.

Alasan Gilbert tinggal di pohon, tak lain untuk berlindung agar tak ada orang yang menemukannya.

Ia merasa takut jika seseorang akan membunuhnya.

Baca: Reza Artamevia Anggap Kedua Putrinya Seperti Sahabat

Gilbert adalah seorang duda yang ditinggal istrinya sejak 2000.

Istrinya meninggal saat melahirkan anak ketiga.

Beberapa kali bujukan untuk turun tak ditanggapi oleh Gilbert, hingga akhirnya pihak berwenang dan media sejumlah 50 orang mendatangi rumahnya.

Mereka bersikeras untuk membawa turun Gilbert dengan menebang pohon.

Evakuasi Gilbert pun berhasil.

Terlihat pada rekaman video yang diunggah oleh akun Facebook News5, tubuh Gilbert yang penuh bekas gigitan serangga.

Saat diperiksa oleh tim medis, Gilbert juga menderita terhentinya pertumbuhan otot dan tulang belakang.

Hal ini diduga karena Gilbert terlalu lama meringkuk di pohon.

Parahnya, otak Gilbert menderita penyakit psikotik, yakni semacam delusi, halusinasi atau trauma akan seseorang yang akan membunuhnya.

Simak video di atas! (*)