TRIBUNNEWS.COM, PRACHINBURI - Seorang pria dituntut oleh calon istrinya lantaran tak muncul di akad pernikahannya, karena tak mampu membayar mahar.

Semua berawal dari rencana pernikahan Boonyang Sawatdee (26) dengan kekasihnya yang sudah cukup lama menjalin hubungan dengannya, Arunee Jaengkrachang (24).

Keduanya seharusnya melangsungkan pernikahan di kediamansang pengantin perempuan, di Khao Din, Prachinburi, Thailand, 22 Oktober lalu.

Namun, pada hari itu, meski ditunggu hingga berjam-jam, Sawatdee tak kunjung tampak batang hidungnya.

Sehari sebelum hari pernikahan, pasangan tersebut dan orangtuanya masing-masing sempat bertemu untuk membicarakan persiapan terakhir terkait resepsi dan akad pernikahan.

Saat itu, Sawatdee sama sekali tidak menunjukkan sikap tidak bersedia atau niat untuk membatalkan pernikahan.

Baca: Mantan Bintang Porno Rusia Nyapres, Janji Hukum Mati Pelaku Pelecehan Seksual

Namun, pada hari pernikahan, Sawatdee dan keluarganya tak muncul sesuai waktu yang disepakati, sampai membuat para tamu dan keluarga pihak pengantin perempuan curiga.

Sawatdee akhirnya dihubungi oleh Jaengkrachang, yang dijawab oleh pria tersebut sembari mengatakan bahwa dirinya butuh untuk mengundur acara sampai beberapa jam lantaran dirinya terlambat.

Jaengkrachang akhirnya mengundur acara pernikahannya yang seharusnya dilaksanakan pukul 6.00 menjadi 9.00.

Tetapi, setelah diundur sampai waktu yang ditentukan, Sawatdee dan keluarga tetap tak kunjung menunjukkan batang hidungnya, juga tak mengangkat telepon ketika dihubungi.

Jaengkrachang dan keluarga kemudian menyambangi kediaman Sawatdee dan keluarganya di Sa Keo, namun calon suami dan seisi rumahnya sudah kabur.

Belakangan diketahui bahwa Sawatdee ternyata tak mampu membayar mahar yang disepakati yaitu uang tunai sejumlah 200 ribu baht Thailand (Rp 81,4 juta) dan emas.

Tidak jelas apakah Sawatdee urung muncul di akad pernikahan lantaran malu mengatakan bahwa dirinya tak mampu membayar mahar atau gagal mengumpulkan uang sampai hari pernikahan.

Namun, keluarga Jaengkrachang hanya ingin Sawatdee dan keluarga membayar kerugian mereka atas biaya pesta pernikahan yang sudah dikeluarkan.

Dikatakan keluarga Jaengkrachang menuntut ganti rugi atas pembayaran senilai lebih dari 100 ribu baht (Rp 41 juta) untuk resepsi dan biaya katering senilai 22 ribu baht (Rp 9 juta).

Acara pernikahan yang gagal sampai membuat Jaengkrachang menangis dan nyaris pingsan akibat malu.

Jaengkrachang bahkan sampai memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. (Oddity Central/Bangkok Post).