Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spekulasi Kudeta Militer di Zimbabwe, KBRI Minta WNI Tetap Waspada

Terdapat beberapa personel dan kendaraan militer di jalanan Harare. Sebagian besar masyarakat masih melaksanalan kegiatan seperti biasa.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Spekulasi Kudeta Militer di Zimbabwe, KBRI Minta WNI Tetap Waspada
AP
Panglima Angkatan Militer Zimbabwe, Jenderal Constantino Chiwenga yang mendesak Presiden Mugabe menghentikan pembersihan di internal kabinet maupun partai yang dipimpinnya, Zanu-PF. (AP) 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Isu kudeta militer yang kini tengah melanda Zimbabwe,  membuat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Indonesia di Harare meminta agar warga negara Indonesia (WNI) tetap mewaspadai kegiatan yang terjadi di negara Afrika itu.

Disampaikan melalui pesan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Jumat (17/11/2017), Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan lima informasi terkait keadaan yang sedang berlangsung di Zimbabwe.

Baca: Kedutaan Inggris di Zimbabwe Keluarkan Peringatan Agar Warganya Tetap Tinggal di Rumah

Berikut 5 poin situasi terkini di Zimbabwe :

1. Situasi Harare sampai saat ini terpantau terkendali. Terdapat beberapa personel dan kendaraan militer di jalanan Harare. Sebagian besar masyarakat masih melaksanalan kegiatan seperti biasa.

2. Dikabarkan oleh media-media, saat ini Presiden Mugabe beserta keluarga telah ”diamankan tentara”.

3. KBRI telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas di luar rumah dan terus berkomunikasi dengan KBRI Harare.

Berita Rekomendasi

4. Terdapat 41 WNI. KBRI melakukan komunikasi dengan WNI melalui grup media sosial WhatsApp.

5. Terkait banyaknya pemberitaan media online yang belum terkonfirmasi kebenarannya, KBRI Harare akan terus memberikan informasi perkembangan.

Sebelumnya diberitakan, militer Zimbabwe melalui televisi nasional mengumumkan bahwa untuk sementara milter menguasai negara untuk menargetkan orang-orang di sekitar kepala negara.

Langkah tegas militer ini ditenggarai untuk menyelesaikan krisis politik setelah Mugabe, 93, memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, dan menyiapkan istrinya Grace, sebagai wakil presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas