Partai Zimbabwe: Presiden Mugabe Akan Kami Lengserkan Jika Tidak Mundur
Ibu Negara Zimbabwe Grace Mugabe juga telah dicabut dari jabatannya sebagai ketua divisi perempuan Zanu-PF.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, HARARE - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe diultimatum oleh partainya untuk mundur dari jabatannya, paling lambat Senin (20/11/2017) ini.
Zanu-PF, partai yang berkuasa di Zimbabwe, telah memecat Mugabe sebagai pemimpinnya dan menunjuk Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai penggantinya.
Komisi pengurus partai mengatakan Mugabe diberi waktu sampai Senin siang waktu setempat untuk mengundurkan diri sebagai presiden.
"Jika tidak, (Mugabe) akan dihadapkan pada proses pemakzulan," demikian pernyataan dari komisi partai.
Proses pemakzulan akan dilakukan di tingkat parlemen dan Mnangagwa, yang sempat dipecat Mugabe pada awal November, akan menggantikan posisi Mugabe sebagai pemimpin negara.
Ibu Negara Zimbabwe Grace Mugabe juga telah dicabut dari jabatannya sebagai ketua divisi perempuan Zanu-PF.
Grace Mugabe sempat memperparah kontroversi usai suaminya memecat Mnangagwa demi memuluskan jalannya untuk naik takhta menjadi presiden, menggantikan sang suami.
Baca: Berhasil Tahan Setya Novanto, Masyarakat Ingatkan KPK Kasus Korupsi Pelindo II
Namun, meski sudah dipecat dan pemakzulannya sudah dirayakan rakyat, Mugabe tetap menolak untuk mundur dari jabatannya.
Hal itu disampaikan Mugabe melalui sebuah pidato yang disiarkan senasional, Minggu (19/11/2017), di Harare, Zimbabwe.
Menurut Mugabe, intervensi militer yang berusaha mengambil alih kekuasaan tidak bisa menandingi kewenangannya sebagai pemimpin negara.
"Kongres partai Zanu-PF akan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan dan saya akan memimpin kongres tersebut," kata Mugabe.
Pernyataan Mugabe itu diartikan sebagai pemberitahuan bahwa ia akan tetap menjadi presiden setidaknya sampai pertengahan Desember.
Penolakan Mugabe untuk mengundurkan diri dari jabatannya itu dikatakan menimbulkan kekecewaan rakyat, yang sudah mengharapkan agar era pemerintahan Mugabe berakhir.
Jalanan sempat diramaikan oleh warga Zimbabwe yang merayakan lengsernya Mugabe, Sabtu (18/11/2017).
Namun, para pejabat militer Zimbabwe mengatakan bahwa rencana pemakzulan Mugabe akan terus dijalankan. (Independent)