Perbatasan Mesir-Jalur Gaza Ditutup Pascaserangan di Masjid Sinai
Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza berlanjut ditutup pascaserangan di sebuah masjid di Mesir, Jumat (24/11/2017).
Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir.
Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, yang menyasar jemaah yang memadati masjid kecil tersebut untuk beribadah.
Kantor jaksa umum setempat, Nabil Sadiq, mengatakan bahwa sudah ada 235 orang yang tewas akibat insiden itu, sedangkan 109 orang lainnya mengalami cedera.
Menyusul serangan tersebut, otoritas di Jalur Gaza mengatakan bahwa pihaknya akan terus menutup akses perbatasan Mesir-Jalur Gaza, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca: Kronologi Serangan di Masjid Sinai, Bom Meledak Usai Salat Jumat
Padahal, seharusnya akses penyeberangan perbatasan itu dijadwalkan untuk kembali dibuka selama tiga hari mulai Sabtu (25/11/2017) ini.
"Pihak Mesir menginformasikan pada kami bahwa Rafah (titik penyeberangan perbatasan Mesir-Jalur Gaza) tidak akan dibuka kembali pada Sabtu karena insiden tragis di Sinai Utara," katanya.
Sabtu pekan lalu, akses perbatasan sempat dibuka selama tiga hari untuk pertama kalinya sejak kendali atas titik penyeberangan itu diserahkan pada otoritas Palestina oleh kelompok Hamas.
Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyebut insiden serangan di masjid tersebut sebagai "serangan teroris" dan berjanji akan "membalas dendam".
Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut, namun sejak 2013, pasukan militer Mesir terus berjibaku dengan militan-militan yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.
Selama ini juga serangan-serangan kebanyakan menargetkan umat minoritas Kristen Koptik, ketimbang umat Islam dan masjid, sehingga serangan pada Jumat itu dianggap sangat mengejutkan.
Terakhir kali serangan mematikan pada Oktober lalu yang menargetkan polisi Mesir diklaim oleh kelompok Ansar Al-Islam, sebuah kelompok yang terbilang masih baru kedengaran namanya. (Times of Israel/Aljazeera)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.