Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Ini 'Dibuang' Orang Tuanya karena Terlahir Perempuan, 25 Tahun Kemudian Inilah yang Terjadi

Sempat terjadi beberapa kasus orang tua membuang atau bahkan mengaborsi anaknya saat tahu jenis kelaminnya adalah perempuan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bayi Ini 'Dibuang' Orang Tuanya karena Terlahir Perempuan, 25 Tahun Kemudian Inilah yang Terjadi
Yangtze Evening Post
Yang dan Pei 

TRIBUNNEWS.COM - Anak disebut sebagai karunia tak ternilai bagi orang tua.

Tak semua pasangan suami istri bisa mendapatkan buah hati dengan mudah.

Beberapa pasangan bahkan harus melakukan berbagai cara agar bisa diberi keturunan.

Baca: Wisatawan Asing Terbanyak yang Kunjungi Jakarta pada Oktober Ternyata Berasal dari Negara Ini

Tak peduli apa jenis kelaminnya, banyak orang tua hanya berharap anak yang mereka miliki terlahir sehat dan selamat.

Namun, di beberapa negara, jenis kelamin anak dianggap sangat penting.

Seperti contohnya di Tiongkok, anak laki-laki jauh lebih diinginkan daripada anak perempuan.

Berita Rekomendasi

Sempat terjadi beberapa kasus orang tua membuang atau bahkan mengaborsi anaknya saat tahu jenis kelaminnya adalah perempuan.

Hal tersebut juga dilakukan oleh pasangan orang tua asal Tiongkok ini.

Pasangan suami-istri ini mengharapkan lahirnya anak laki-laki.

Namun, ternyata sang istri melahirkan anak kembar perempuan.

Merasa kecewa, mereka pun memutuskan untuk mengadopsikan kedua anaknya.

Kedua anak perempuan ini diadopsi oleh 2 keluarga yang berbeda.

Lebih dari 25 tahun berselang, sebuah kejadian tak terduga terjadi.

Kejadian ini berawal dari rasa curiga dari beberapa pegawai di provinsi Jiangsu, Tiongkok.

Mereka melihat seorang perempuan bernama Yang yang berasal dari Taizhou.

Penampilan Yang terlihat sangat mirip dengan perempuan bernama Pei dari Wuxi.

Saat mereka memeriksa tanggal kelahirannya, keduanya ternyata punya selisih umur 1 tahun.

Hal ini membuat para pegawai pemerintah percaya bahwa sebenarnya mereka orang yang sama.

Akhirnya, mereka pun melakukan sebuah investigasi, melansir Yangtze Evening Post via Shanghaiist.

Pertama, tim investigasi mengudang Yang.

Dia menjelaskan bahwa dia diadopsi saat masih kecil.

Yang mengaku bahwa ia memiliki seorang kembaran, tapi ia tak tahu informasi apapun tentang saudaranya.

Ia juga mengaku tak tahu caranya menemukan kembarannya.

Polisi akhirnya mengirimkan foto Pei padanya.

Yang pun kemudian mengirimkan foto tersebut pada suaminya.

Ia bertanya pada sang suami apakah wanita di dalam foto tersebut cantik atau tidak.

Sang suami pun memberi jawaban mengejutkan.

"Wanita itu dirimu, tentu saja dia cantik," ungkapnya.

Yang juga membagikan foto Pei ke grup chatting keluarganya.

Ternyata, tak ada seorang pun yang menyadari kejanggalan potret tersebut.

Pada akhirnya, polisi pun berhasil menghubungi Pei.

Pei dan suaminya merasa sangat kaget dengan kabar yang diterimanya.

Yang dan Pei setuju untuk bertemu dan menjalani tes DNA.

Kecurigaan para pegawai pemerintah pun terbukti.

Kedua perempuan ini ternyata memang benar sauadara.

Usai mendapati informasi tentang asal-usulnya, saudara kembar ini bertukar nomor ponsel dan mengobrol sepanjang malam via WeChat.

Akhirnya, setelah 26 tahun berpisah, anak kembar ini bisa bertemu untuk pertama kalinya.

Ada kejadian unik yang juga terjadi.

Saat putri Yang yang berusia 16 bulan melihat Pei, ia mengatakan, "Ibu, peluk".

Belakangan, polisi tahu alasan kenapa Yang dan Pei bisa terpisah 26 tahun lalu.

Ternyata ini semua karena kelahiran mereka tak diinginkan orang tuanya.

Untungnya, saudara kembar ini bisa bertemu dan dipersatukan lagi. (TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti)

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas