Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yerusalem Diakui Ibu Kota Israel, Demonstran Palestina Bakar Foto Donald Trump

Aksi protes dilakukan warga Palestina usai Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Yerusalem Diakui Ibu Kota Israel, Demonstran Palestina Bakar Foto Donald Trump
(Daily Mail/AFP/Getty Images)
Aksi protes dilakukan warga Palestina usai Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Aksi protes dilakukan warga Palestina usai Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Presiden AS, Donald Trump akhirnya resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

Baca: Indonesia Kecam Pengakuan Sepihak AS Bahwa Jerusalem Ibu Kota Israel

Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pernyataan itu direspons dengan aksi protes di jalanan Jalur Gaza, di mana demonstran membakar foto Trump dan bendera AS, sambil mengekspresikan kekecewaan mereka.

Baca: Mengapa Keputusan Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Sangat Kontroversial?

Berita Rekomendasi

Ratusan warga Palestina turun ke jalan, sambil membawa sejumlah poster berisi kecaman dan kritik terhadap Trump serta bendera Palestina.

Aksi protes dilakukan di sejumlah daerah, seperti Kota Gaza dan Ramallah.

Malam sebelum Trump menyampaikan pernyataannya, aksi bakar foto Trump dan bendera AS juga dilakukan umat Kristen Palestina di Betlehem, kota kelahiran Isa Almasih.

Baca: Warga Palestina Cemas AS Pindahkan Kedutaan Besarnya untuk Israel ke Jerusalem

"Mengapa (Trump) melakukan itu dan bagaimana bisa hal itu mendukung upaya perdamaian, seperti yang ia katakan akan demikian?," ujar seorang pendemo, Abed Mustapha, sambil marah.


Aksi protes pecah setelah pimpinan-pimpinan kelompok pergerakan kemerdekaan Palestina mendesak warga untuk ikut turun ke jalan dan memprotes keputusan Trump.

"Keputusan tersebut merupakan sebuah pertaruhan yang kurang perhitungan dan hanya ingin menyulut reaksi dari warga Palestina, Arab, dan komunitas muslim secara keseluruhan," komentar Pimpinan Hamas, Ismail Haniya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas