Yerusalem Diakui Ibu Kota Israel, Demonstran Palestina Bakar Foto Donald Trump
Aksi protes dilakukan warga Palestina usai Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Baca: PKS: Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibukota Israel Bentuk Dukungan Atas Penjajahan Dunia
Para demonstran di Gaza bahkan dikatakan sudah melakukan aksi protes sebelum Trump menyampaikan pernyataannya, sebab mereka tahu pada akhirnya sang presiden akan melakukannya.
Panggilan untuk ikut berpartisipasi dalam aksi protes juga disampaikan oleh politisi senior Palestina, Mustafa Barghouti, seorang anggota Dewan Legislatif Palestina.
Barghouti mengatakan, pernyataan Trump tersebut merupakan "pidato Zionis" dan meminta agar para demonstran melakukan aksi protes tanpa diwarnai kekerasan.
Melalui pernyataannya, Trump mengatakan bahwa dirinya hanya menepati apa yang sudah dijanjikannya semasa kampanye pencalonan presiden pada 2016.
"Tidak seperti presiden-presiden AS sebelumnya yang sudah menjanjikan ini dalam kampanyenya, tapi gagal memenuhinya. Hari ini, saya memenuhi janji saya," kata Trump.
Trump menyebut, pengakuan tersebut menjadi penanda atas dimulainya pendekatan baru terhadap konflik Israel-Palestina.
Selain itu, Trump juga menegaskan bahwa dengan pengakuan itu, dirinya tidak bermaksud untuk menentukan bahwa seluruh wilayah Yerusalem itu secara resmi akan menjadi wilayah Israel.
"Kami tidak bermaksud untuk menjadi penentu status wilayah tersebut dan hal-hal lain terkait itu, termasuk soal batas wilayah spesifik kedaulatan Israel di Yerusalem," sambungnya.
Pernyataan Trump tersebut juga memicu kecaman dan kritik dari sejumlah pemimpin negara. (Globe and Mail/Aljazeera)