Tenda Pengungsi Rohingya Terbakar, Seorang Wanita dan Tiga Anak Tewas
Tenda yang dihuni para pengungsi etnis Rohingya di Bangladesh terbakar, akibatnya eEmpat orang, terdiri dari seorang wanita dan tiga anak-anak tewas.
TRIBUNNEWS.COM, COX'S BAZAR - Tenda pengungsian etnis Rohingya di Bangladesh terbakar, akibatnya empat orang, terdiri dari seorang wanita dan tiga anak-anak tewas.
Insiden kebakaran terjadi pada Kamis (11/1/2018) malam di sebuah kamp pengungsi yang dikelola PBB di desa perbatasan Ghundum. Diduga api berasal dari sebuah lilin.
Selain menimbulkan empat korban tewas, tiga orang lain dilaporkan mengalami luka bakar serius.
"Tujuh orang menjadi korban dalam kebakaran itu dan mengalami luka bakar telah dibawa ke rumah sakit lapangan milik Bulan Sabit Merah."
Baca: Mirip Setya Novanto, Fredrich Yunadi Ditangkap di Rumah Sakit
"Dua orang meninggal dunia tak lama setelah dibawa ke rumah sakit, sedangkan dua lainnya meninggal pada Jumat (12/1/2018) pagi," kata kepala Bulan Sabit Merah Bangladesh Ikram Elahi Chowdhury, kepada AFP.
Korban yang meninggal adalah warga Rohingya yang baru tiba dari Myanmar sepekan lalu. Mereka tengah menanti di pusat transit sebelum dipindahkan ke kamp pengungsi di distrik Cox's Bazar.
Juru bicara Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) Joseph Tripura mengatakan, penyelidikan telah digelar untuk memastikan sebab kebakaran.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Bangladesh berusaha memastikan bagaimana kebakaran bermula dan mencari cara agar tragedi serupa dapat dicegah di masa depan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca: Bima Sakti: Lawan Islandia, Timnas Indonesia Siap Tampil Bagus dan Raih Kemenangan
Lebih dari 650.000 warga Rohingya tiba di Bangladesh sejak 25 Agustus 2017 setelah melarikan diri dari pasukan keamanan Myanmar.
Para pengungsi ditempatkan di pusat transit di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar sebelum dibawa ke kamp-kamp pengungsian utama di Cox's Bazar.
Pera relawan telah memperingatkan tenda-tenda yang tipis dengan bahan bambu dan terpal menjadikan kamp rentan terhadap bahaya kebakaran.