PM Jepang Kirim Surat Khusus ke Jokowi, Diantar Sekjen Partai Demokrat Liberal, Ini Isi Suratnya
Sekjen Partai Demokrat Liberal Jepang Toshihiro Nikai (78) membawa surat khusus buat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan, Jumat (19/1/2018)
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekjen Partai Demokrat Liberal Jepang Toshihiro Nikai (78) membawa surat khusus buat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan, Jumat (19/1/2018) hari ini.
Surat itu dibuat oleh Perdana Menteri (PM) Jeoang Shinzo Abe.
Apa isi surat PM Jepang tersebut?
Berikut isi lengkapnya yang diperoleh khusus Tribunnews.com dari sumber terpercaya di Tokyo.
Pada kesempatan ini Jepang dan Indonesia merayakan ulang tahun ke-60 hubungan diplomatik sejak berdirinya hubungan diplomatik dan saya ingin berbagi kebahagiaan dengan Presiden Jokowi.
Kali ini, Sekretaris Jenderal Toshihiro Nikai dari Partai Demokrat Liberal (LDP), yang merupakan Ketua Perhimpunan Anggota Parlemen Jepang dan Indonesia, sekaligus utusan khusus saya sebagai PM Jepang, akan memberikan surat asli saya kepada Yang Terhormat saat mengunjungi negara Yang Mulia untuk menghadiri upacara pembukaan ulang tahun ke 60 terbentuknya hubungan diplomatik kedua negara.
Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1958.
Baca: Jokowi Sambut Kedatangan Utusan Khusus PM Jepang
Jepang selalu dekat dengan perkembangan Indonesia sebagai mitra hati dan pikiran.
Persahabatan kedua negara yang telah dibudidayakan oleh banyak orang di dalam jangka waktu 60 tahun terakhir ini tak tergantikan.
Saat ini, Jepang dan Indonesia, sebagai nilai universal seperti kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia, aturan hukum, sebagai negara maritim yang dikelilingi oleh lautan yang luas, bersama dengan mitra strategis, saya sangat senang bekerja sama dengan Yang Mulia sebagai rekanan kerja bersama.
Di bidang ekonomi, banyak perusahaan Jepang secara aktif melakukan investasi dan perdagangan di Indonesia secara timbal balik, dan proyek infrastruktur yang bekerja sama dengan Jepang terus dilaksanakan.
Saya ingin bekerja sama dengan Yang Mulia untuk menyusun hasil kerja sama semacam itu di tonggak penting peringatan 60 tahun dan menjadikannya sebagai rambu untuk kerja sama ekonomi lebih lanjut antara kedua negara.
Kedua negara, selain pernah mengalami gempa Sumatra dan Gempa Bumi Besar Jepang Timur , saat kami dilanda bencana alam besar, kita saling melengkapi satu sama lain.
Pada saat terjadi Gempa Bumi Besar Jepang Timur , saya tidak dapat melupakan hari tersebut bahwa sekolah organisasi pelajar Indonesia membuat lagu berjudul "Sakurayo" dan mendorong berbagai orang Jepang untuk bersemangat kembali.
Kerja sama dan pertukaran sumber daya manusia di bidang pencegahan bencana kedua negara semakin erat dengan pembentukan "Hari Tsunami Sedunia" yang direalisasikan dengan dukungan Sekretaris Jenderal Nikai dengan dukungan dari negara Yang Mulia, dan saya senang.
Ketika saya bertemu dengan Yang Mulia bulan November tahun lalu, saya mengumumkan tanda logo peringatan 60 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia, yang diciptakan oleh siswa SMA di Indonesia.
Anak-anak muda ini bertanggung jawab untuk masa depan persahabatan antara kedua negara.
Saya dengan tulus berharap agar pertukaran kaum muda akan semakin memperdalam tahun yang tak terlupakan ini dan akan menjadi landasan baru bagi hubungan lebih lanjut antara kedua negara.
Saya dengan tulus mengharap agar kemakmuran Yang Mulia terus berlanjut bagi kepentingan masyarakat Indonesia dan persahabatan lebih baik lagi antara Jepang dan Indonesia.
Heisei 30, Januari
(Januari 2018)
Perdana Menteri Jepang
(Tanda Tangan)