Jalani 'Ritual' Menangkan Lotere, Pria Ini Rela 10 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan
Dirinya juga mempunyai keluarga, rumah dan harta benda lainnya di kampung halamannya di Sichuan.
Editor: Ferdinand Waskita
"Saya telah menguasai algoritma lotere,"
"Saya suka memikirkan nomor undian dalam kegelapan total di pagi hari dari jam 2 pagi sampai jam 5 pagi dan saya menghabiskan sekitar 2.000 yuan (Rp 4 juta) sebulan untuk membeli tiket lotere," kata Wang.
Wang bahkan menulis metode 'ritual' nomor loterenya sebanyak 4 buku tentang bagaimana cara memenangkan lotere.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari Wang bekerja paruh waktu di kantor pos.
Selebihnya ia selalu memikirkan cara memenangkan lotere.
Wang datang ke Chongqing pada tahun 2007 setelah pulih dari patah tulang paha yang dideritanya dalam kecelakaan di lokasi konstruksi di Xian di Provinsi Shaanxi.
Setelah sembuh ia pamit ke keluarganya akan pergi ke Yunnan untuk pekerjaan konstruksi namun malah ke Chongqing.
Ibu Wang juga tidak tahu kalau anaknya malah meneliti omor undian lotere.
Sedangkan seorang pejabat kantor pos mengonfirmasi bahwa Wang telah bekerja di sana selama dua tahun terakhir, namun baru saja berhenti.
"Saya tahu dia membeli dan meneliti tentang nomor undian, tapi saya tidak pernah mendengar dia menang sekali," katanya.
Zhou De, seorang guru matematika di Universitas Sichuan, mengatakan : "Nomor undian dibuat secara acak. Hampir tidak mungkin untuk menghitung algoritma nomor undian terlebih dahulu."
Tak tahu sampai kapan Wang akan melakukan 'ritual'nya ini, berharap ia akan menang lotere.(Seto Aji N)
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul: 10 Tahun Nekat Hidup di Kolong Jembatan, Seorang Pria Menjalani 'Ritual' Untuk Menangkan Nomor Lotere
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.