Unicef Perkirakan 60 Ribu Anak Berpotensi Alami Kelaparan dan Gizi Buruk di Korea Utara
UNICEF memperkirakan 60 ribu anak berpotensi mengalami kelaparan dan gizi buruk di Korea Utara.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
UNICEF mencari 16,5 juta dolar AS tahun ini untuk memberikan nutrisi, kesehatan dan air untuk anak-anak di Korea Utara.
Tapi ketegangan dan sanksi terhadap Korea Utara ini menjadi tantangan operasional yang sulit dan tidak diinginkan.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, menyebut sanksi dan tekanan yang diberikan komunitas internasional memberikan imbas kepada Korea Utara ( Korut).
Pernyataan tersebut disuarakan Trump lewat akun Twitter-nya, seperti dilaporkan kantor berita AFP Selasa (2/1/2018).
Dalam pandangan Trump, sanksi yang sudah diberikan membuat Pyongyang melunak dan mendapat pergolakan internal.
Di antaranya, sejumlah tentara Korut mengambil risiko dengan menyeberang ke Korea Selatan (Korsel) lewat zona demiliterisasi.
Selain itu, pemimpin Korut Kim Jong Un, yang diejek Trump sebagai Pria Roket, dalam pidato Tahun Baru mengatakan siap membuka pintu dialog dengan Korsel.
"Mungkin itu adalah hal baik. Mungkin juga tidak. Mari kita lihat!" kata Trump dalam kicauannya.
Sebelumnya 23 Desember 2017, Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi sanksi yang disusun oleh Washington.
Dalam sanksi tersebut, impor minyak Korut dibatas 500.000 barel per tahun.
Kemudian, setiap warga negara Korut yang bekerja di luar negeri harus kembali pulang dalam waktu 24 bulan sejak resolusi dikeluarkan.
Dunia juga diharuskan menghentikan impor barang-barang dari Korut seperti mesin atau peralatan listrik.
Sanksi itu diterbitkan setelah Korut menguji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) terbarunya, Hwasong-15, 29 November 2017.
Hwasong-15 itu diklaim bisa menghancurkan daratan manapun di AS.
Usai peluncuran tersebut, Kim kemudian menyebut Korut telah layak disebut sebagai negara nuklir yang sejajar dengan AS maupun Rusia. (Reuters/AFP)