Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mengerikan Para Wanita Jadi Budak Seks, Ada yang Gila, Meninggal Dunia Hingga Trauma Psikis

Perempuan yang tidak mengenakan sehelai benang pun, tampak berlari secepat-cepatnya di jalanan kotor.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Mengerikan Para Wanita Jadi Budak Seks, Ada yang Gila, Meninggal Dunia Hingga Trauma Psikis
net
Ilustrasi. 

Ternyata panggilan telepon Cynthia yang terpotong tersebut direspons dengan datangnya polisi ke karavan tempat penyiksaan. Mereka bahkan bertemu dengan polisi yang belakangan menolong Cynthia.

Cynthia lalu dibawa ke rumah sakit dan bercerita bagaimana para penculiknya telah menjadikannya budak seks. Bahkan ada kecenderungan untuk membunuhnya.

Tubuh Cynthia dipenuhi luka memar dan bakar akibat pukulan dan sengatan arus listrik. Dia juga menunjukkan bilur di punggung, tusukan di payudara serta memar dan benjolan yang masih baru di kepalanya.

Beberapa saat kemudian polisi menangkap David Parker Ray, 59, dan pacarnya, Cindy Lea Hendy, 39. Kala itu keduanya tengah berada di mobil mereka yang berada tak jauh dari lokasi karavan. Saat itu keduanya berkilah hanya mencoba menghilangkan kecanduan heroin berat yang dialami Cynthia.
Polisi palsu dan kotak mainan

Penderitaan Cynthia bermula saat seseorang yang belakangan diketahui bernama Ray, menemuinya di Albuquerque. Ray meminta Cynthia yang memang berprofesi sebagai pekerja seks komersial untuk melayaninya di mobil.

Ternyata di mobil tersebut ada pula seorang perempuan bernama Hendy. Saat itulah Chynthia merasa dijebak dan mencoba kabur. Namun Ray segera menunjukkan lencana polisi. Tangan Cynthia diikat dan mulutnya disumpal.

Sampai di sebuah karavan, kepada Cynthia diperlihatkan video rekaman, yang belakangan diketahui direkam pada 1993 tentang apa yang bakal terjadi pada dirinya. Dia akan dijadikan budak seks dan mengalami berbagai kekerasan seksual dengan tindakan yang sungguh tak terpikirkan oleh manusia normal. Ray juga menceritakan bahwa wanita lainnya sebelum Cynthia, telah mati.

BERITA REKOMENDASI

Mobil itu sendiri memang penuh dengan berbagai peralatan medis serta sebuah alat pemberi sengatan listrik buatan yang digunakan untuk menyiksa. Ada pula satu ruangan kecil yang diberi nama Toy Box, tempat Cynthia akan meninggal, begitu kata Ray.

Di ruangan tersebut ditemukan gambar-gambar buatan Ray mengenai rencana yang akan dilakukannya kepada para korban. Untuk mewujudkan rencananya itu, ada pula sejumlah peralatan operasi serta panduan medis tentang anatomi tubuh wanita.

Beberapa alat penyiksaan juga ditemukan, seperti cambuk, sabuk serta dildo ukuran besar. Video buatan Ray menunjukkan bagaimana alat-alat tersebut digunakan pada korban dan menghasilkan sebuah tontonan yang mengerikan. Contohnya, kaki korban dibuka selebar-lebarnya agar lebih mudah diberi siksaan.

Ray menempatkan sebuah layar TV di sudut kanan karavan sehingga korban dapat melihat penyiksaan yang sedang dilakukan kepada mereka. Ada pula kamera video yang difokuskan pada kursi ginekologi untuk menunjukkan “operasi” yang dilakukannya. Foto-foto para korban sebelumnya juga menjadi pertunjukan untuk calon korban.

Terdapat juga beberapa tulisan Ray, salah satunya salinan American Psycho karya Brett Easton Ellis. Novel tersebut menunjukkan aksi kekerasan seorang pria kepada korbannya, dilakukan ketika pelaku ingin membebaskan stres yang dialaminya.


Seperti karakter utama dalam novel tersebut, Ray menganggap dirinya sebagai seorang manusia yang memberi perintah dan korbannya sebagai pion dalam suatu permainan. Ray merasa dirinya dan si korban adalah paket.

Dalam rekaman suara, Ray menggambarkan dirinya sebagai “ahli penjara” dengan afiliasi ke Gereja Setan. Budak seksnya juga bukan hanya miliknya sendiri, melainkan milik semua anggota pengikutnya. Dengan kata lain, wanita yang diculiknya dapat diperkosa dan disiksa secara bergiliran oleh orang lain dalam sebuah rancangan hiburan manusia yang paling sadis.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas