Skandal Rencana Pernikahan Cucu Kaisar Jepang di Ujung Tanduk karena Ditentang Masyarakat
Rencana Pernikahan yang ditunda diumumkan 6 Februari lalu, diundur menjadi tahun 2020, ternyata terkait masalah sangat pribadi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Calon suami Puteri Mako, cucu Kaisar Jepang mengundurkan jadwal pernikahan. Ternyata ada sesuatu yang tampaknya sangat mengganjal pernikahan tersebut terkait keluarga Komuro yang dianggap masyarakat Jepang "tidak layak" untuk menikahi cucu Kaisar. Ada apa dengan rencana pernikahan tersebut?
"Rencana Pernikahan yang ditunda diumumkan 6 Februari lalu, diundur menjadi tahun 2020, ternyata terkait masalah sangat pribadi keluarga Komura sehingga tampaknya keluarga kekaisaran perlu penyelesaian terlebih dulu hal tersebut," ungkap sumber Triobunnews.com hari Minggu (18/2/2018).
Sebuah media Hong Kong sempat mengusut ternyata kakek Kei Komuro, calon suami Puteri Mako, dari Korea, setidaknya keturunan Korea, sehingga cukup dipertanyakan kepantasannya menikah dengan garis darah kekaisaran Jepang.
Hal itu masih belum menjadi masalah besar. Ternyata setelah pengusutan media Jepang (shukan josei, shukan shinpo, shukan asahi, shukan bunshun, dan lainnya) mengungkapkan dua hal yang cukup mengejutkan.
Pertama, ibu Komuro, Kayo Komuro (51) diperkirakan bermain mata dengan beberapa lelaki dengan target mendapatkan uang. Salah satunya lelaku berusia 68 tahun yang dikenalnya tahun 2007 dan mendapatkan uang skeitar 4,3 juta yen. Uang tersebut antara lain untuk menyekolahkan Komuro ke Amerika Serikat.
Kedua, uang tersebut menurut ibu Komuro diberikan gratis kepadanya, bukan pinjaman. namun kini lelaki 68 tahun yang memberikan uang tersebut tampaknya menuntut balik uangnya yang dianggapnya bahwa ibu Komuro berhutang kepada sang pria.
Di masa lalu, sebelum muncul persetujuan dari Kaisar Jepang untuk pernikahan keduanya, ayah Puteri Mako, Pangeran Akishinomiya sempat menanyakan langsung kepada Komuro. "Apakah ada sesuatu hal apa pun juga yang mau kamu sampaikan kepada kami supaya di masa depan tidak ada masalah dengan pernikahan ini?"
Saat itu Komuro menyatakan tidak ada yang disampaikan, karena semua baik-baik saja termasuk keluarganya.
Pangeran Akishinomiya dan pihak kekaisaran tampaknya juga tidak melakukan pengusutan mendetil terhadap Komuro beserta keluarganya. Setidaknya dianggap masalah privasi Komuro sehingga tim khusus kekaisaran tidak melakukannya.
Namun berita dari semua media Jepang mengaitkan masa lalu kakek Komuro yang orang Korea dan tidak diketahui pihak kekaisaran selama ini, tampaknya sudah cukup mengagetkan masyarakat Jepang. Dari situlah pengusutan lebih lanjut dilakukan banyak pihak media Jepang ke keluarga Komuro.
Hasil pengusutan media Jepang tampaknya Komuro juga mengetahui soal lelaki yang "bermain" dengan ibunya dan Komuro tampaknya juga mengetahui uang dari lelaki itu kepada ibunya.
Munculnya kasus ini di media Jepang tentu saja membuat Komuro melaporkan hal tersebut kepada calon isterinya dan Pangeran Akishinomiya, ayah Puteri Mako tentu saja sangat kaget mendengar hal tersebut.
Bahkan Komuro berharap ada bantuan atau dukungan kepada pihak kekaisaran agar masalah itu bisa diselesaikan dengan baik.
Bukan itu saja, karena miskin, ibu Komuro tampaknya sempat meminta bantuan, setidaknya pinjam baju yang layak dan pantas untuk pernikahan puteranya itu kepada pihak Pangeran Akishinomiya sekitar Desember 2017.
"Bagi orang Jepang minta bantuan penyelesaian masalah hutang itu bisa diartikan pihak Pangeran Akishinomiya diminta membayarkan hutang 4,3 juta yen tersebut kepada sang lelaki. Inilah yang membuat rakyat Jepang cukup marah saat ini," tambah sumber itu lagi.
Pengusutan lebih lanjut juga memperlihatkan tampaknya Komuro belajar yang katanya untuk menjadi calon Pengacara, ternyata belajar di sekolah hukum yang bukan jurusan untuk bisa menjadi Pengacara.
Hal tersebut dianggap banyak kalangan Jepang sebagai penipuan atau berbohong, tentu saja membuat marah pula banyak kalangan di Jepang.
Ayah dan kakek Komuro yang meninggal bunuh diri juga diduga karena terkait banyak sekali hutang yang dilakukannya tidak terbayar sehingga mengakhiri hutang dengan jalan bunuh diri.
Ini pula yang membuat banyak anggota masyarakat Jepang semakin mempertanyakan dan berharap tidak melakukan pernikahan dengan Puteri Mako.
Apabila Puteri Mako jadi menikah dengan Komuro, negara akan memberikan uang sekitar 150 juta yen karena Puteri Mako akan jadi rakyat biasa keluar dari Kekaisaran. Uang tersebut untuk menunjang kehidupannya.
"Jadi banyak anggota masyarakat melihat Komuro menikahi Puteri Mako hanya untuk mengincar uang membayar hutang-hutang keluarganya. Hal ini lah menjadi tentangan sangat keras masyarakat Jepang saat ini agar pernikahan tersebut mungkin bisa dibatalkan."
Terkait masalah hutang 4 juta yen pun, kemungkinan juga lebih dari jumlah tersebut, tidaklah mudah memecahkan hal tersebut, bukan sekedar membayar kembali hutang jutaan yen.
"Kalau ibu Komuro katakanlah menerima gratis 4 juta yen, dia harus membayar pajak dan itu tak dilakukannya, artinya melanggar UU perpajakan. Kalau dia benar berhutang 4 juta yen, ya harus mengembalikan tapi tak punya uang. Artinya Komuro kemungkinan besar berharap dapat uang dari kekaisaran. Inilah yang jelas-jelas ditentang masyarakat Jepang. Apalagi keluarga Komuro tampaknya dari kalangan tidak berada," ungkap sumber itu lagi.
Kini kekaisaran Jepang pusing menghadapi hal tersebut dan banyak media Jepang juga memberitakannya.
"Terbaik tentu Komuro sendiri mengundurkan diri, tidak jadi menikahi Puteri Mako dan keluarga Komuro mungkin secara kemanusian membantu membayarkan hutang keluarga Komuro. Apakah bisa demikian akhir cinta kedua insan remaja tersbeut? Kalau demikian kisah akhirnya, tentu Puteri Mako akan sangat kehilangan sekali dan berdampak pada kejiwaannya di masa mendatang."
Seorang wartawan kekaisaran Jepang, Shinji Yamashita mengomentari, "Saya tidak pernah dengar adanya sesuatu yang telah diputuskan oleh kekaisaran dan disetujui Kaisar Jepang, lalu diubah dan ditunda seperti rencana pernikahan ini. Kecuali mengenai bencana alam dan terkait duka cita. Jadi pengunduran pernikahan mendadak ini jelas merupakan sesuatu yang sangat luar biasa," ungkapnya.