Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Pejabat Israel: Tanpa Solusi Jangka Panjang, Kesempatan Pembebasan Tawanan Makin Menipis

Eks pejabat Pertahanan Udara pendudukan Israel Tzvika Himovitch mengungkapkan bahwa ia tidak melihat kemenangan Israel di Gaza dalam musim dingin ini

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Eks Pejabat Israel: Tanpa Solusi Jangka Panjang, Kesempatan Pembebasan Tawanan Makin Menipis
AFP/OMAR AL-QATTAA
Seorang pria mengacungkan tanda V yang berarti kemenangan saat warga Palestina yang mengungsi dari operasi militer Israel di Beit Lahia di Jalur Gaza utara berjalan di sepanjang jalan utama Salah al-Din di Kota Gaza timur menuju pusat kota, pada tanggal 22 Oktober 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pejabat Pertahanan Udara pendudukan Israel Tzvika Himovitch mengungkapkan bahwa ia tidak melihat kemenangan Israel di Gaza dalam musim dingin kedua ini.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada perubahan signifikan dari Israel selama berperang di Gaza.

"Tidak ada perubahan yang terlihat di medan pertempuran di Gaza, dan di awal musim dingin kedua perang ini, tampaknya berkubang dalam lumpur Gaza tidak dapat dihindari, kata Himovitch pada hari Minggu (24/11/2024), dikutip dari Al Mayadeen.

Himovitch mengakui bahwa hingga saat ini Israel belum menggunakan kesempatannya dengan baik untuk membebaskan tawanan di Gaza.

"Untuk mengakhiri perang di Gaza dengan imbalan pembebasan tawanan merupakan kepentingan utama Israel, namun sayangnya, hal itu masih merupakan kesempatan yang belum dimanfaatkan," terang Himovitch kepada media Israel, Israel Hayom.

Soal gencatan senjata, Himovitch menyoroti permintaan Israel yang justru semakin mempersulit posisinya di Gaza.

"Penyelesaian di wilayah utara itu rumit, terutama terkait mekanisme pelaksanaan dan penerapan persyaratan yang diminta Israel," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Ia menekankan bahwa pemerintahan Israel saat ini kacau.

Di mana tidak ada kejelasan dari peperangan dan ketegangan dengan Hamas yang terus meningkat.

Menurut Himovitch, apabila ini terus-terusan terjadi, maka akan mengakibatkan banyaknya prajurit Israel yang tewas di Gaza.

"Selama pemerintah Israel tidak bersedia membahas apa yang akan terjadi setelah Hamas di Gaza, kita akan menyaksikan serangan tentara Israel dan operasi pengendalian sementara di berbagai wilayah Jalur Gaza, Jabalia sekarang dan besok, dan ketegangan antara tentara Israel dan kelompok teroris akan terus berlanjut. Biaya dalam hal nyawa prajurit kita akan semakin meningkat," tegas mantan pejabat Israel itu.

Apabila perang tidak segera berakhir, maka kemungkinan tawanan dibebaskan akan semakin menipis.

Baca juga: Hamas: Tidak Ada Pertukaran Tawanan Tanpa Mengakhiri Perang, Netanyahu Tawari 5 juta Dolar

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 44.200 orang.

Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 104.500 warga Palestina.

Lebih dari 1 tahun sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas