Rusia Beri Sinyal Akan Akhiri Kerjasama dengan Mahkamah Eropa untuk Urusan HAM
Rusia sedang mempertimbangkan menarik diri dari Konvensi Eropa tentang hak asasi manusia dan mengakhiri kerjasama dengan Mahkamah Eropa.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Rusia sedang mempertimbangkan menarik diri dari Konvensi Eropa tentang hak asasi manusia dan mengakhiri kerjasama dengan Mahkamah Eropa untuk hak asasi manusia.
Demikian kantor berita Rusia, RIA melaporkan pada Kamis (1/3/2018), mengutip sumber-sumber pemerintah yang tak mau disebutkan namanya.
Adapun alasan untuk mempertimbangkan menarik diri dari Mahkamah Eropa adalah fakta bahwa banyak keputusan jauh dari kepentingan Rusia.
Demikian sumber-sumber tersrebut mengatakan.
Sekilas Mahkamah Eropa
Mengutip Deutsche Welle (DW), dijelaskan 23 Februari 1959 di Eropa dibentuk institusi yang baru untuk pertama kalinya di dunia. Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia di Strasburg.
Kepada Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia dewasa ini diajukan hampir 100 ribu kasus dari 47 negara.
Banyak warga dari seluruh Eropa saat ini melaporkan berbagai kasus kepada para hakim di Strasburg untuk berbagai kasus, yang sebetulnya hanya menunggu kekalahan.
Tapi menurut hakim Jerman Renate Jäger, hal itu dapat dipandang secara lain.
"Itu sebetulnya isyarat yang bagus. Tentu saja memiliki dampak negatif terhadap kami yang terlalu banyak pekerjaan. Tapi sebetulnya saya tidak dapat menolak warga mana pun yang mencoba mempertahankan haknya, bila ia menganggap hak asasinya dilanggar."
Eropa menawarkan kepada 800 juta warganya peluang melaporkan kasusnya kepada Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia di Strasburg.
Jika jalan hukum nasional sudah tertutup dan tidak lagi membantu,
Strasburg merupakan harapan dan institusi terakhir. (Reuters/DW)