Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ledakan PLTN Fukushima Jepang Akibat Kesalahan Manusia, Sedang Proses Tuntutan Pidana Saat Ini

Dari hasil penelitian para profesional dan ahli ternyata kesalahan ledakan PLTN Fukushima

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ledakan PLTN Fukushima Jepang Akibat Kesalahan Manusia, Sedang Proses Tuntutan Pidana Saat Ini
Richard Susilo
Hiroyuki Kawai (kiri), Pengacara Jepang dan Junichiro Koizumi mantan PM Jepang (kanan) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima seiring dengan gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011 lalu itu sebenarnya akibat kesalahan manusia dan kini kelompok Genjiren Jepang dalam proses menuntut tindak pidana para pelaku.

"Dari hasil penelitian para profesional dan ahli ternyata kesalahan ledakan PLTN Fukushima terjadi karena kesalahan manusia, kelalaian di dalam perusahaan tersebut yang di antaranya sebagai tempat amakudari para pejabat pemerintah Jepang," papar mantan PM Jepang Junichiro Koizumi sore ini (7/3/2018).

Akibat kesalahan manusia, kelalaian para eksekutif pelaku yang menggerakkan PLTN tersbeut, pihak Genjiren atau Federasi Promosi Zero-Nuclear dan Energi Terbarukan Jepang, akan memproses tuntutan pidana kepada para pelaku manusia yang bersalah itu.

"Mungkin setelah diajukan proses pidana tersbeut dalam kurun waktu satu setengah tahun mendatang akan ke luar hasilnya di pengadilan Jepang," papar Hiroyuki Kawai seorang Pengacara Jepang yang mendampingi Koizumi dalam jumpa persnya hari ini.

Pihak Genjiren juga berusaha membuat perundangan dan sekaligus menentukan target numerikal, sekaligus meminta agar menghentikan segera tenaga nuklir, tidak menunggu satu dua tahun lagi, tetapi sekarang juga, serta meningkatkan dan mengembangkan penggunaan energi terbarukan di Jepang termasuk tenaga surya, air, angin dan panas bumi yang ditargetkan harus menguasai 50% dari kebutuhan listrik di jepang pada tahun 2030 dan 100% menggunakan energi terbarukan tersebut pada tahun 2050.

"Jelas sekali manusia yang bersalah saat terjadi kecelakaan ledakan nuklir saat itu dan semua sudah ada hasil penelitian mengenai hal itu oleh Komisi Pengawas Nuklir Jepang. Ini kadang saya bingung mengapa media Jepang tidak mempublikasikan besar-besaran bahwa nuklir tidak aman, beresiko tinggi bahkan manusialah penyebab meledaknya PLTN Fukushima waktu itu," tambah Koizumi.

Berita Rekomendasi

PLTN Fukushima dioperasikan oleh Tepco ( Tokyo Electric Power Co), perusahaan listrik terbesar di Jepang dengan omset triliunan yen per tahunnya di masa lalu sebelum ledakan di Fukushima tersebut.

Sementara itu Koizumi juga menyinggung anaknya yang diperkirakan banyak orang akan menjadi calon kuat PM Jepang di masa depan yaitu Shinjiro Koizumi.

"Saya tak tahu yang ada di pikiran anak itu. Tapi saya ketahui dia lihat Youtube jumpa pers saya di berbagai tempat. Jadi dia tahu apa yang dilakukan ayahnya saat ini. bagaimana posisi dia mengenai nuklir, ya kembali semua terserah kepada dialah, saya sendiri tak tahu," paparnya disambut tawa para wartawan yang hadir.

Namun satu yang pasti, tambah Koizumi, dia percaya 100% Jepang akan berubah menjadi negara free nuklir di masa depan, akan berubah semua orang termasuk partai liberal (LDP) sekarang pun dipastikannya akan berubah pola pikirnya di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas