Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Miris, Berada di Bagasi Pesawat Selama 3 Jam Penerbangan, Anak Anjing Ini Harus Meninggal

Pemilik sudah menolak permintaan tentang anjingnya yang harus diletakkan dalam bagasi. Namun, pramugari United Airlines tetap memaksa.

Penulis: Pravitri Retno W
zoom-in Miris, Berada di Bagasi Pesawat Selama 3 Jam Penerbangan, Anak Anjing Ini Harus Meninggal
Asia One

TRIBUNNEWS.COM -- Seekor anjing harus mati dalam penerbangan United Airlines lantaran pramugari memaksa sang pemilik untuk meletakkannya di bagasi dalam pesawat yang berada di atas kepala.

Insiden tersebut terjadi pada Senin (12/3/2018) kemarin saat pemilik anjing melakukan penerbangan dari Houston ke New York, Amerika Serikat.

Dilansir Tribunnews dari Asia One, Kamis (15/3/2018), anjing jenis French Bulldog berwarna hitam tersebut sebelumnya berada di tas khusus hewan peliharaan.

Kemudian pramugari meminta sang pemilik untuk meletakkan tas yang berisi anjing tersebut dalam bagasi.

Maggie Gremminger (30), mengatakan kepada The New York Times dirinya saat itu duduk di belakang pemilik anjing.

"Pemilik sudah dengan tegas mengatakan ia tidak ingin meletakkan anjingnya yang ada di tas peliharaan dalam bagasi," ujar Gremminger.

"Dia sudah mengatakan, 'anjingku akan tetap berada di sini, tidak, ini anjingku'," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Namun, pramugari tetap memaksa agar tas khusus hewan peliharaan yang berisi anjing kecil tersebut untuk diletakkan dalam bagasi.

Pramugari tersebut mengatakan jika tas tetap berada di luar akan mengganggu, lantaran bisa menyebabkan penumpang lain tersandung.

Ia bahkan meyakinkan si pemilik bahwa anjing miliknya akan baik-baik saja di dalam bagasi.

Kisah tragis ini dibagikan oleh pengguna Facebook bernama June Lara.

Kebetulan ia berada di penerbangan yang sama saat insiden tersebut terjadi.

"Hari ini, aku naik penerbangan United Airlines yang pertama

Dalam perjalananku, aku melihat seekor Frenchie yang terlihat mirip dengan anjingku, Winston.

Ia bersama keluarganya, seorang gadis kecil, usianya tidak lebih dari 11 tahun, seorang bayi, dan ibu mereka.

Saat penerbangan, aku duduk di belakang mereka dan berpikir aku beruntung - siapa yang tidak ingin duduk dekat anak anjing??

Namun, pramugari di penerbangan UA1284 merasa anak anjing tersebut lebih baik berada di dalam bagasi, tanpa udara dan air minum.

Mereka meminta dengan tegas, anak anjing tersebut harus berada di dalam bagasi selama 3 jam penerbangan, tanpa ada saluran udara sama sekali.

Mereka kemudian mengatakan akan menjamin keselamatan anak anjing tersebut, dan sang ibu setuju.

Saat mendarat, tidak ada suara sama sekali dari si anak anjing dan kemudian kandangnya dibuka.

Anak anjing yang malang tersebut hanya diam tak bergerak saat keluarganya memanggil.

Aku menggendong bayi si pemilik saat ia mencoba memberikan pertolongan pertama pada anjing peliharaannya.

Tiga menit kemudian si pemilik menangis tersedu-sedu karena anjing kecilnya sudah mati, dan aku juga ikut menangis bersama mereka.

Hatiku terasa sakit sama seperti mereka saat menyadari bahwa anjing malang itu telah pergi.

Perjalanan udara dapat berisiko bagi hewan peliharaan, terutama bagi beberapa ras, seperti pug atau bulldog.

Hidung pendeknya membuat mereka rentan terhadap kekurangan oksigen dan berpotensi terkena heat stroke (stroke yang diakibatkan suhu terlalu panas).

Anjing kecil ini berjuang keras untuk hidupnya, mengisi penerbangan kamu dengan tangis sampai akhirnya ia kehabisan napas.

United Airlines tidak peduli dengan keselamatan turisnya yang berbulu.

Keluarga malang ini hanya diberi kompensasi $125 untuk hewan peliharaan yang telah dibunuh di depan mereka.

Tidak ada alasan lain yang bisa diberikan untuk rasa sakit bagi keluarga tersebut," tulis Lara pada Selasa (13/3/2018).

Pihak United Airlines sendiri sudah memberikan tanggapannya.

Mereka turut berduka cita atas perginya anak anjing malang tersebut.

"Ini adalah insiden tragis yang seharusnya tidak pernah terjadi," ujar perwakilan United Airlines.

Mereka menambahkan hewan peliharaan tidak seharusnya diletakkan dalam bagasi pesawat yang ada di atas kepala.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas