Kapal Jepang Tabrakan dengan Pelampung Navigasi Laut Dekat Jembatan Terbesar Akashi Kaikyo
Sebuah kapal bergengsi Jepang "Ferry Fukuoka 2" dengan bobot sekitar 9,800 ton tabrakan dengan pelampung navigasi laut di dekat jembatan terbesar.
Editor: Dewi Agustina

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah kapal bergengsi Jepang "Ferry Fukuoka 2" dengan bobot sekitar 9,800 ton tabrakan dengan pelampung navigasi laut di dekat jembatan terbesar di Jepang Akashi Kaikyo Perfektur Hyogo.
Hingga Senin (19/3/2018) pagi kapal tersebut masih mengapung di atas Selat Akashi.
"Kapal sebenarnya hendak menuju Pelabuhan Shimoji di Kitakyushu dari Minamiko, Osaka yang ada di sebelah barat Selat Akashi Perfektur Hyogo," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (19/3/2018).
Minggu (18/3/2018) kemarin sekitar jam 18.30 seorang penumpang mengalami sakit dan diangkut darurat oleh tim patroli polisi laut Jepang ke rumah sakit terdekat.
Pada saat proses pengalihan, jangkar kapal tersebut tidak menghentikan kapal yang kemudian terbawa arus cukup kencang, terhanyut sehingga menghantam pelampung laut yang tingginya 10 meter (5 meter ke dalam laut 5 meter ke atas laut) berat 8 ton.
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Wakil Ketua PPP Jombang Pamit Temui Seseorang di Desa Blimbing
Akibat tabrakan dengan pelampung navigasi laut yang letaknya sekitar 6 kilometer dari Pelabuhan Egashima di Kota Akashi Hyogo, kapal terpaksa tetap mengapung sampai Senin (19/3/2018) sekitar jam 8 waktu Jepang.
Padahal rencananya kapal harus tiba di Pelabuhan Shimoki Kitakyushu jam 05.30 pagi.
Jumlah penumpang sekitar 480 orang ditambah awak pesawat menjadi 509 orang.
Menurut Divisi Keamanan Maritim Kobe, polisi laut masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kasus tersebut.
Sementara para penumpang masih terus berada di atas kapal dan tidak ada yang cedera.
Baca: Dalam Kondisi Sekarat Noval Sempat Minta Air Minum Sebelum Meninggal Disambar Petir
Beberapa penumpang merasa kesal karena sudah ada janji di Kitakyushu dan juga pekerjaan yang menunggunya.
Mereka terpaksa harus berlama-lama di atas kapal feri tersebut yang masih mengapung di atas laut untuk penyelidikan lebih lanjut.
Tribunnews.com yang memonitor kapal feri tersebut hingga jam 8 pagi waktu Jepang masih belum mendapat kabar untuk melanjutkan perjalanan atau tidak. Kapal itu masih mengapung di atas Selat Akashi.