Israel Larang Kristiani Gaza Rayakan Paskah di Yerusalem, Ini Tanggapan Uskup Agung Jakarta
"Ya itu sebetulnya teorinya kan ibadah agama, iman adalah Hak Asasi Manusia," ujar Ignatius, di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menanggapi tidak diizinkannya umat Kristiani Gaza melaksanakan Misa Paskah di Gereja di Yerusalem oleh otoritas Israel.
Menurutnya, menjalankan ibadah dan beriman merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) setiap orang.
"Ya itu sebetulnya teorinya kan ibadah agama, iman adalah Hak Asasi Manusia," ujar Ignatius, di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (1/4/2018).
Ia pun menegaskan bahwa pelarangan tersebut merupakan hal yang salah karena tidak sesua dengan moral.
Tidak peduli siapapun pihak yang melarang, termasuk otoritas Israel.
"Jadi siapapun yang melarang orang menjalankan hak asasinya, di situ pasti secara moral salah, pasti salah siapapun dia," tegas Ignatius.
Sebelumnya, perayaan momen Paskah ternyata tidak dirasakan umat Kristiani di wilayah konflik, Gaza, lantaran pemerintah Israel tetap tidak memberikan izin melintas bagi warga Palestina, bahkan hinga tiga hari menjelang Jumat Agung.
Baca: Serangan Israel ke Gaza, Indonesia Tegaskan Israel Harus Bertanggung Jawab
Pihak gereja di Yerusalem, Patriarkat Latin, menyampaikan bahwa otoritas gereja telah mengajukan sekitar 600 izin bagi para jemaat Palestina untuk bisa melakukan perjalanan melintasi kawasan itu, namun permohonan itu tidak mendapatkan tanggapan positif dari Israel.