Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pengungsi Rohingya di Malaysia Dirikan Rohingya Football Club

Sebuah tim sepakbola telah dibentuk oleh pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke negeri jiran Malaysia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengungsi Rohingya di Malaysia Dirikan Rohingya Football Club
Adem S dan Omer Faruk Y/Anadolu
Anggota Rohingya Football Club (RFK) saat berjabat tangan dengan para pejabat klub di Kuala Lumpur, pada Jumat (30/3/2018). 

Pengungsi Rohingya di Malaysia, kata Nur, berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah Malaysia dan Turki untuk membantu mereka agar berhasil di tingkat internasional.

"Kami akan bermain melawan Turki pasti, jika kami mendapat undangan untuk pertandingan persahabatan," kata Nur.

Mayoritas Dianiaya
Rohingya, yang digambarkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia, selama ini telah menghadapi ketakutan yang meningkat lantaran puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012 silam.

Kemudian menurut PBB, sejak 25 Agustus 2017, sekira 750 ribu pengungsi, mayoritas di antara mereka banyak terdapat anak-anak dan perempuan yang melarikan diri dari Myanmar saat pasukan negara itu melancarkan tindakan kekerasan terhadap komunitas minoritas yang mayoritasnya beragama muslim itu.

Baca: Mantan Dirut Garuda Tinggalkan Rumah di Pondok Indah Usai Jadi Tersangka

Dilanjutkan setidaknya ada 9 ribu Rohingya tewas di Negara Bagian Rakhine sejak 25 Agustus hingga 24 September, data tersebut berdasar MSF.

Dalam laporan yang diterbitkan pada 12 Desember lalu, organisasi kemanusiaan global mengatakan bahwa kematian 71,7 persen atau 6.700 orang Rohingya disebabkan oleh kekerasan.

Berita Rekomendasi

Mereka termasuk 730 anak-anak di bawah usia 5 tahun.

PBB pun telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan, termasuk terhadap bayi dan anak kecil, pemukulan brutal dan penghilangan yang dilakukan oleh personel keamanan Myanmar.

Penyelidik PBB dalam laporannya menyampaikan bahwa pelanggaran tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. (aljazeera)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas