Diduga Bawa Senjata Api, Pria Kulit Hitam Ini Ditembak Mati Polisi New York
Pria tersebut mengambil posisi siap menembak dengan kedua tangan dan menunjuk satu objek di kepolisian kota Brooklyn.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kepolisian New York menembak mati seorang pria kulit hitam yang mengarahkan sebuah pipa logam ke arah mereka, pada Rabu kemarin.
Dikutip dari laman Reuters, Jumat (6/4/2018) penembakan tersebut dilakukan usai menanggapi seorang penelepon darurat yang mengatakan bahwa orang itu membidikkan senjata api ke para pejalan kaki, kata seorang pejabat kepolisian New York.
Pria tersebut mengambil posisi siap menembak dengan kedua tangan dan menunjuk satu objek di kepolisian kota Brooklyn.
Tiga petugas berpakaian preman dan satu petugas berseragam pun mengeluarka tembakan 10 kali, klaim Kepala Departemen Kepolisian New York, Terence Monahan dalam konferensi pers.
"Ini adalah panggilan dari seorang pria penelepon 911, karena merasa orang-orang di jalan itu dibidik oleh pria (yang kami targetkan) tersebut," kata Monahan.
"Saat kami bertemu dengannya, ia berbalik dengan alat yang tampak seperti sebuah senjata dan mengarahkan kepada petugas,".
Video penembakan tersebut diposting di media sosial dan menunjukkan kerumunan orang yang berkumpul di jalan setelah penembakan.
Sebagian dari mereka berteriak 'penindas' saat dihadapkan dengan sejumkah petugas yang beridir di sisi lain garis polisi.
Penembakan itu menyusul sejumlah pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata yang dilakukan polisi setempat.
Tindakan tersebut pun memicu protes jalanan dan perdebatan nasional tentang 'bias' yang terjadi dalam sistem peradilan pidana Amerika Serikat.
Polisi pun tengan menyelidiki kasus tersebut, Monahan mengatakan bahwa berdasar video pengawasan yang diperoleh dari toko-toko yang berada di dekat lokasi penembakan, menunjukkan pria kulit hitam tersebut tengah mengacungkan sebuah benda yang terlihat seperti senjata api.
Pria tersebut, yang nama dan umurnya masih dirahasiakan itu dibawa ke rumah sakit tempat ia dinyatakan tewas.
Penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Sacramento, California pun telah memicu protes selama beberapa hari.
Dalam insiden tersebut, petugas menanggapi laporan bahwa ada seseorang yang melompati jendela, mereka menembak mati Stephen Clark yang berusia 22 tahun di halaman belakang rumah neneknya pada 18 Maret lalu.
Para petugas takut pemjda iu memiliki pistol, namun ternyata diketshui bahwa yang dipegang adalah ponsel, kata polisi di Sacramento.