Pemerintah Suriah Diduga Pakai Senjata Kimia, Amerika Serikat Salahkan Rusia
Serangan pasukan pemerintah di Ghouta Timur, pinggiran ibukota Damaskus, Suriah, pada Sabtu kemarin telah memunculkan kecurigaan
Penulis: Gilang Syawal Ajiputra
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Serangan pasukan pemerintah di Ghouta Timur, pinggiran ibukota Damaskus, Suriah, pada Sabtu kemarin telah memunculkan kecurigaan, bahwa pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia.
Menanggapi isu penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah Suriah, pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan serangan tersebut mengerikan dan meminta tanggapan serius dari dunia internasional.
"Laporan dari sejumlah kontak dan tenaga medis di lapangan menunjukkan potensi jumlah korban yang tinggi. Laporan-laporan ini, jika dikonfirmasi, mengerikan dan menuntut tanggapan segera oleh masyarakat internasional," kata Nauert dikutip oleh CNN, Minggu (8/4/2018).
Nauert juga mengatakan, Rusia bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah, terkait penggunaan senjata kimia, serta dukungan Moskow kepada Bashar Al-Assad.
"Seperti yang kami katakan, Rusia akhirnya memikul tanggung jawab atas serangan brutal terhadap (warga) Suriah yang tak terhitung jumlahnya dengan senjata-senjata kimia," lanjutnya.
"Perlindungan Rusia terhadap rezim Assad dan kegagalan untuk menghentikan penggunaan senjata kimia di Suriah mempertanyakan komitmennya untuk menyelesaikan krisis secara keseluruhan," tegas Neuert.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.