Rusia Bereaksi soal Ancaman Trump Kirim Rudal ke Suriah
Ia mengatakan Rusia harus "bersiap" menghadapi rudal-rudal yang akan diluncurkan AS ke Suriah.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kontroversi usai mengirim cuitan di twitter yang memicu ketegangan dengan Rusia pada Rabu (11/4/2018) kemarin.
Ia mengatakan Rusia harus "bersiap" menghadapi rudal-rudal yang akan diluncurkan AS ke Suriah.
Ancaman penyerangan itu sebagai merespons dugaan serangan kimia dekat Damaskus, ibukota Suriah, Sabtu (7/4/2018) lalu.
"Bersiaplah Rusia karena mereka akan datang, bagus dan baru dan 'pintar!'" cuit Trump dalam akun twitter-nya.
Cuitan Trump soal Suriah
"Kalian tak seharusnya bekerja sama dengan seekor binatang yang membunuh orang dengan gas dan menghabisi nyawa warganya sambil menikmati itu," lanjut Trump.
Menanggapi hal tersebut, pihak Rusia enggan berkomentar banyak.
Baca: Presiden AS Donald Trump dan Pimpinan Perancis Macron Ancam Serang Suriah
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov melontarkan cuitan untuk membalas pernyataan Trump.
"Kami tak berpartisipasi dalam diplomasi Twitter," kata Peskov seperti dilasir The Guardian, Kamis (12/4/2018).
"Kami mendukung pendekatan-pendekatan serius. Kami terus percaya bahwa penting untuk mengambil langkah-langkah yang tak memperburuk situasi yang sudah rentan," imbuhnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Rusia selaku dua anggota Dewan Keamanan (DK) PBB tidak mencapai kesepakatan terkait penyidikan terhadap penggunaan senjata kimia oleh Suriah, Selasa (10/4/2018).
Trump sendiri pun menggambarkan hubungan AS dan Rusia saat ini sangat buruk, bahkan lebih buruk dari sebelum-sebelumnya, termasuk saat perang dingin.
Armada kapal induk USS Harry S Truman dan sejumlah kapal penjelajah dan perusak dikirimkan ke Timur Tengah.
Sebuah kapal perusak lebih dulu bergerak dari Siprus ke Laut Tengah dekat perairan Suriah.
Rusia pun memerintahkan Armada Laut Hitam dalam siaga tempur.
Sejak Rabu pagi, pesawat tempur Suriah dan Rusia menggelar patroli bersama dalam intensitas sangat tinggi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.