Macron Yakinkan Trump untuk Tidak Tarik Pasukannya Dari Suriah
Macron juga menyampaikan dirinya membujuk Trump agar AS dan pasukannya untuk hanya melakukan serangan rudal ke fasilitas senjata kimia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pada Minggu, 15 April 2018, bahwa ia telah meyakinkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mempertahankan pasukannya di Suriah dalam jangka panjang.
"Sepuluh hari yang lalu, Presiden Trump mengatakan 'AS harus menarik pasukannya dari Suriah', kami meyakinkannya bahwa pasukannya itu perlu dipertahankan," kata Macron, dalam wawancara dengan media Perancis, menurut Reuters.
Selain itu, Macron juga menyampaikan dirinya membujuk Trump agar AS dan pasukannya untuk hanya melakukan serangan rudal ke fasilitas senjata kimia di Suriah saja.
Dikutip dari laman The Hill, Senin (16/4/2018), Macron menuturkan para pejabat membantu mempersempit fokus Trump untuk serangan potensial, setelah sempat sedikit terbawa pengaruh dari cuitannya di Twitter.
Trump resmi menargetkan serangan rudal di Suriah pada Jumat malam, sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia terhadap warga di kota Douma.
Dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi, Trump mengatakan Perancis dan Inggris ikut bergabung dalam serangan tersebut.
"Ini adalah tempat yang bermasalah, kami akan berusaha membuatnya lebih baik," kata Trump.
Trump telah memperingatkan Rusia bahwa rudal 'terbaru dan tercanggihnya' itu akan menuju ke Suriah sebelum pengumumannya terkait serangan udara tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Trump meningkatkan ketidakpastian mengacu pada masa depan AS dalam mengambil bagian di Suriah.
Ia mengatakan saat tampil di Ohio pada akhir bulan lalu, bahwa ia berencana untuk menarik pasukannya segera.
Trump menegaskan kembali sikap tersebut saat menggelar konferensi pers dengan oara pemimpin Baltik pada awal bulan ini, ia menambahkan AS bisa saja memperpanjang kehadirannya militernya di Suriah jika negara-negara lain, termasuk Arab Saudi membayarnya.
Sejumlah penasehat militer dan anggota parlemen AS pun mendorong balik komentar Trump itu, mereka memperingatkan bahaa menarik pasukan keluar dari Suriah akan menjadi satu kesalahan.