Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oposisi Malaysia Yakin Akan Memenangkan Pemilu

"Kita harus memastikan melintasi ambang dari 75 persen," kata Nurul kepada wartawan di Kuala Lumpur setelah memberikan suara.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Oposisi Malaysia Yakin Akan Memenangkan Pemilu
AFP/GOH CHAI HIN
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim didampingi istrinya Wan Azizah (kiri), memberikan suara di sebuah TPS di Permatang Pauh, Penang. Malaysia. Minggu (5/5/2013) Pemilu Malaysia pertama mereka dalam sejarah dengan mereformasi perubahan pemerintahan secara menyeluruh. (AFP PHOTO / GOH CHAI HIN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Wakil Presiden dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) Nurul Izzah, putri dari ikon oposisi Anwar Ibrahim, mengatakan Koalisi Pakatan Harapan (PH) punya kesempatan untuk memenangkan pemilihan umum ke-14 Malaysia.

"Kita harus memastikan melintasi ambang dari 75 persen," kata Nurul kepada wartawan di Kuala Lumpur setelah memberikan suara.

"Kita harus memastikan bahwa orang keluar dari TPS untuk menjaga pos dan kotak suara," tambah Nurul.

Baca: Lagi, Seorang Ibu Meninggal Dunia Ketika Antri Untuk Memberikan Suara Di TPS Pulau Serai Malaysia

Lanjur dia, Pemilu Malaysia tidak akan sepenuhnya bebas dan adil.

"Kita bahkan tidak memiliki monitor untuk mengamati. Silahkan... mari kita pastikan tentang itu," lanjut Nurul.

Menurut Komisi Pemilihan Umum Malaysia, hingga siang ini, jumlah pemilih telah mencapai 47 persen.

Berita Rekomendasi

Jumlah ini masih lebih rendah daripada 58,88 persen yang memilih dalam pemilihan umum tahun 2013.

Baca: KPU Malaysia Catat Sudah 55 Persen Suara Masuk Per Pukul 13.00

Pengusaha Zac Fernandez (41) merasa pemilihan ini khusus dan prospek untuk hadirnya perubahan.

"Aku memberikan suara untuk perubahan, berharap untuk perubahan. Banyak dari kita yang merasa bahwa perubahan mungkin sekarang. Jadi kami sangat gembira tentang hal ini, "kata Fernandez.

"Tingginya biaya hidup dan depresiasi ringgit telah membuat hidup sulit," katanya.

Baca: Dua Kubu Pemerintahan Malaysia Klaim Terima Serangan Dari Nomor Tak Dikenal Saat Pemungutan Suara

"Aku seorang pemilik bisnis dan biaya hidup sudah naik setidaknya 35 persen sejak pemilu terakhir," kata Fernandez.

Dari jumlah pemilih 14,9 juta, lebih dari 40 persen dari mereka yang berusia 21-39 tahun.

Dosen Universitas Prema Ponnudurai (43) mengatakan pemilihan sekali dalam setiap lima tahun merupakan kesempatan untuk membuat suara rakyat didengarkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas