Pemungutan Suara Pemilu Malaysia Digelar, Mahathir Gandeng Anwar Lawan Najib, Tiada Kawan Abadi
Pemungutan Suara Pemilu Malaysia Digelar, Mahathir Gandeng Anwar Lawan Najib, Tiada Kawan Abadi
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan umum Malaysia yang akan digelar hari ini, Rabu (9/5/2018) ini untuk menentukan Perdana Menteri, merupakan bukti bahwa tiada musuh atau kawan abadi di dunia politik.
Siapa sangka, mantan Perdana Menteri Mahathir Mochamad yang dulu berseberangan dengan mantan wakilnya, Mahathir Mohammad, kini malah bersekutu untuk melawan Perdana Menteri Mohammad Najib.
Ya, dalam pemilu kali ini, akan bersaing antara Koalisi petahana yang dipimpin Perdana Menteri Najib Razak dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad.
Koalisi pemerintah dengan oposisi akan sama-sama berebut 222 kursi di Parlemen federal dan 505 kursi di 12 dari 13 Majelis negara.
Sebuah survei independen Merdeka Center menunjukkan koalisi gabungan pemerintah Perdana Menteri Najib Razak kehilangan suara di Semenanjung Malaysia, meskipun ia masih bisa memenangkan pemilihan pada Rabu 9 Mei 2018.
Survei yang dirilis pada Selasa (8/5/2018) menunjukkan koalisi partai Barisan Nasional (BN) akan memenangkan 37,3 persen suara pemilih di Semenanjung Malaysia.
Atau turun dari 40,3 persen dibanding survei minggu lalu.
Aliansi oposisi dukungannya berada di 43,4 persen suara pemilih.
Masih berdasarkan Survei independen tersebut, koalisi Najib diperkirakan akan mendapatkan 100 dari 222 kursi di Parlemen.
Sementara aliansi oposisi akan memenangkan 83 kursi.